Senjata Potensial Baru untuk Berantas Malaria

Selama bertahun-tahun, kelambu yang direndam dengan insektisida terbukti membantu menurunkan infeksi malaria. Namun tak dimungkiri kalau hal ini juga menyebabkan resistensi kekebalan nyamuk malaria pada insektisida. Hal ini pun mendorong pencarian alternatif untuk menekan angka malaria. Studi baru yang dilakukan pun mungkin saja memberikan hasil yang baik.

Caranya mungkin bukan cara baru, namun setidaknya cara aplikasinya terbilang baru. Obat anti malaria yang biasanya diminum untuk mencegah tertular penyakit ini kini digunakan sebagai bahan rendaman untuk kelambu. Caranya sama seperti penggunaan insektisida. Penelitian membuktikan bahwa obat tersebut bekerja pada nyamuk, membunuh parasit malaria pada serangga dan mencegahnya untuk ditularkan dikutip dari CNN Indonesia.com.

Para peneliti termasuk Flaminia Catteruccia, profesor imunologi dan penyakit menular di Harvard menemukan bahwa mengekspos nyamuk pada obat anti malaria dosis rendah yang disebut atovaquone atau ATQ akan membunuh parasit tersebut. "Kami menguji beberapa anti-malaria, dan dengan ATQ semuanya bisa bekerja dengan baik. Semuanya parasit terbunuh!" kata Cartteruccia kepada AFP melalui email.

Awalnya kami mencari cara untuk mensterilkan nyamuk betina yang resisten insektisida untuk mencegah penyebaran resistensi. Tapi nyatanya hal ini tak berjalan dengan baik. "Kami kemudian berpikir jika kita dapat menyerang parasit dengan bahan kimia non-spesifik, mengapa tak coba membunuh mereka dengan lebih efektif memakai anti-malaria."ATQ dianggap bisa menembus kulit nyamuk saat mereka hinggap di kelambu dan membunuhnya.

Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Nature mengungkapkan bahwa hanya butuh enam menit kontak dengan permukaan kulit nyamuk, nyamuk akan mati.
Meski yakin dengan terobosan ini, namun peneliti juga memiliki risiko tersendiri.

Para peneliti mengungkapkan bahwa nyamuk mungkin saja mengembangkan resistansi terhadap ATQ. Untuk itu mereka juga menyarankan untuk penelitian dengan oabt lain yang bisa membunuh parasit malaria dengan cara yang berbeda.

BERITA TERKAIT

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…