Perang Dagang AS-China Dimungkinkan Segera Berakhir

NERACA

Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, dirinya mungkin akan segera menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan Presiden China Xi Jinping jika para pihak dapat menjembatani perbedaan yang tersisa.

Trump mengaku akan menunda kenaikan tarif bea masuk sebesar US$200 miliar terhadap barang-barang China dan memperpanjang batas waktu 1 Maret untuk kesepakatan. Keputusan Trump menghindari eskalasi lain dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, yang telah merugikan kedua negara miliaran dolar AS dan mengguncang pasar keuangan global.

“Saya akan menunda kenaikan tarif AS yang sekarang dijadwalkan untuk 1 Maret. Dengan asumsi kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami akan merencanakan KTT untuk Presiden Xi dan saya sendiri, di Mar-a-Lago, untuk menyimpulkan kesepakatan,” ungkap Trump, seperti dikutip Antara, Rabu (27/2).

Washington menuntut Beijing mengubah cara mereka melakukan bisnis dengan Amerika Serikat, menuntut lebih banyak akses bagi perusahaan-perusahaan AS, penegakan perlindungan kekayaan intelektual, dan diakhirinya subsidi industri. "Kami akan mengadakan KTT lagi, kami akan mengadakan KTT penandatanganan. Jadi semoga, kita bisa menyelesaikannya. Tapi kita sudah sangat, sangat dekat," jelas Trump.

Perunding AS dan China bertemu di Washington sepanjang akhir pekan lalu, berupaya mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri pertarungan tarif yang dimulai pada pertengahan 2018.

Trump mengutip kemajuan dalam pembicaraan sebagai alasan untuk tidak menaikkan tarif lebih lanjut untuk barang-barang China. Masih belum jelas berapa lama kenaikan tarif akan ditunda. Keputusan Trump untuk menunda kenaikan tarif AS adalah pertanda yang paling jelas bahwa Washington dan Beijing hampir mencapai kesepakatan, yang akan mengakhiri perang dagang selama berbulan-bulan. Ancaman kenaikan tarif telah mewakili sebagian besar pengaruh bagi tim Trump.

Para negosiator masih berupaya untuk mengatasi perbedaan tentang mekanisme untuk memastikan bahwa China memenuhi setiap janji yang dibuatnya sebagai bagian dari kesepakatan. Washington menginginkan adanya mekanisme penegakan hukum dalam kesepakatan itu.

Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan, sejumlah masalah pertanian sedang dibahas dalam pembicaraan perdagangan, termasuk akses unggas, masalah ekspor daging sapi, makanan biji-bijian, etanol, dan pakan ternak yang dikenal sebagai "distillers grains". "Saya pikir itu pertanda baik bahwa China memperpanjang masa tinggal mereka," kata Perdue.

Delegasi China mengatakan bahwa kemajuan substansial telah dibuat pada masalah-masalah spesifik seperti transfer teknologi, perlindungan hak kekayaan intelektual, hambatan non-tarif, industri jasa-jasa, pertanian dan nilai tukar.

Tim China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, yang juga datang sebagai utusan khusus Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan tim Amerika Serikat dipimpin oleh Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Sementara itu, Sourabh Gupta Institute for China-America Studies kepada Xinhua mengatakan, kemajuan yang dicapai dalam putaran terakhir perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China sangat menggembirakan. "Ini adalah konfirmasi dari kepercayaan dan niat baik yang telah ditimbulkan dan ini menjadi pertanda baik bagi hasil win-win dalam beberapa minggu, jika tidak beberapa hari ke depan," ujarnya.

Pada kesempatan lain, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, sebelumnya mengungkapkan, perang dagang antara Amerika Serikat dengan China menciptakan peluang baru bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa perusahaan manufaktur Negeri Tirai Bambu yang ingin memindahkan basis produksinya ke Indonesia demi menghindari tarif tinggi yang dikenakan AS. “Beberapa industri tekstil dan alas kaki global sedang mempertimbangkan pemindahan pabrik dari China ke Indonesia,” kata Airlangga.

Menurut Menperin, selain ada penambahan investasi baru, perang dagang AS-China juga membawa dampak bagi pelaku industri di Indonesia untuk memacu utilitas atau kapasitas produksinya dalam upaya mengisi pasar ekspor ke dua negara tersebut. munib

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…