Rasio Eletrifikasi Capai 99,9% - Presiden Pastikan Tahun Ini Tidak Lagi "Byar Pet"

NERACA

Jakarta-  Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2019, rasio elektrifikasi di masyarakat ditingkatkan menjadi 99,9%. Untuk itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menginstruksikan kepada Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk mempercepat proyek-proyek kelistrikan agar penyediaan tenaga listrik bagi seluruh masyarakat dapat terpenuhi.

Presiden Joko Widodo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pertumbuhan listrik empat tahun ini berjalan sangat pesat dengan rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 98,3% maka saat ini hanya tersisa 1,7% yang belum terlistriki.”Sekarang, kalau kita ke daerah-daerah sudah tidak ada lagi yang namanya keluhan "byar pet", keluhan pemadaman, tidak ada lagi. Dulu di 2015, setiap ke provinsi, ke kabupaten, ke kota isinya keluhan mengenai listrik yang "byar pet". Listrik yang pemadaman terutama dari industri pariwisata, banyak sekali keluhan-keluhan seperti itu," ujarnya.

Jokowi menekankan periode saat ini sudah jauh lebih baik, tidak ada lagi keluhan-keluhan semacam itu. Pemerintah ingin membangun pembangkit listrik mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun ke Indonesia, listrik telah siap tersedia. "Semakin banyak pasokan listrik, ketertarikan investor untuk membangun industri nasional akan semakin banyak,"imbuh Jokowi.

Sementar Menteri ESDM, Ignasius Jonan menambahkan bahwa Pemerintah akan mengupayakan rasio elektrifikasi mencapai 99,9% akhir tahun ini. Jika saat ini rasio elektrifikasi mencapai 98,3% maka menurut Jonan terdapat 1,7% atau sekitar 5.000.000 masyarakat yang masih belum mendapatkan akses listrik.”Kita akan kejar sisa 5.000.000 saudara-saudara kita yang masih belum mendapatkan layanan ketenagalistrikan agar terwujud energi yang berkeadilan," ujar Jonan.

Di samping itu, salah satu upaya Kementerian ESDM dalam pemerataan akses listrik adalah dengan membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk 2.519 desa yang belum berlistrik. LTSHE dibagikan pada daerah di mana pembangunan sistem jaringan transmisi dan distribusi akan memakan waktu yang panjang, memiliki tantangan konstruksi dan biaya yang besar. LTSHE menyumbang 0,12% dari rasio elektrifikasi nasional. 

Dirinya juga menegaskan, pembangunan pembangkit listrik mencapai 35.000 Megawatt (MW) yang digagas Presiden Joko Widodo ditargetkan akan segera rampung sampai tahun 2026. “Program 35.000 MW itu program peningkatan kapasitas pembangkit yang akan kita selesaikan mungkin sampai 2026," ujarnya.

Meski menyebut tahun 2026, namun Jonan mengatakan bahwa itu baru perkiraan saja. Sebab, ini tergantung dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dikonversikan menjadi prediksi permintaan tambahan tenaga listrik. Hingga Desember 2018 lalu, realisasi program 35.000 MW baru mencapai 2.899 MW atau 8 persen saja. Kementerian ESDM mengatakan pembangunan pembangkit listrik memang membutuhkan banyak waktu. Sementara itu untuk tahun ini, Jonan menargetkan sekitar 2.500-3.000 MW pembangkit listrik bisa selesai. Salah satu pembangkit listrik yang akan rampung akhir 2019 yakni PLTU Cilacap Ekspansi 1x1.000 MW.

Selain itu, ada juga pembangkit listik di daerah Jawa VII dan PLTU Lontar. Kedua pembangkit listik itu ditargetkan rampung pada 2019. Untuk PLTU Cilacap yang resmi beroperasi, lanjut Jonan,

Kehadirannya bisa mendukung penambahan sambungan listrik baru di Jawa dan Bali. "Terdapat peluang penambahan sambungan listrik baru di masyarakat untuk rumah tangga yang 900 watt ampere hampir sebesar 700.000 rumah tangga," ujar Jonan.

Disampaikannya, kalau yang 450 watt ampere tinggal dikalikan dua yakni hampir 1,4 juta rumah tangga. Dia menambahkan, pembangkit listrik ini dikembangkan oleh anak perusahaan PLN yakni PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan PT Sumber Segara Primadaya (S2P). PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 MW sudah menggunakan Super-Critical Boiler batubara Low Range sebagai bahan bakarnya.

Selain itu, PLTU ini dilengkapi dengan Electristastic Precipitat or dan Flue Gas Desulpurization sehingga beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan. PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 MW menelan investasi sebesar 899 juta dollar AS. Saat beroperasi, PLTU tersebut menyerap 800 tenaga kerja. bani


 




 

BERITA TERKAIT

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…