Tarif Rp12.000, LRT akan Beroperasi April 2021

 

NERACA

Jakarta – PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangunan kereta ringan Jabodebek (LRT) menyampaikan bahwa progres pembangunan LRT telah mencapai 58%. Pihaknya menargetkan LRT sudah bisa beroperasi penuh pada April 2021. Hingga saat ini, proses masing-masing rute LRT Jabodebek untuk rute Cawang-Cibubur pembangunannya sudah mencapai 78%, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas progresnya mencapai 46% dan Cawang-Bekasi Timur telah mencapai 52%.

Direktur Operasional II PT ADHI Karya, Pundjung Setya Brata berharap, masalah pembebasan tanah yang disiapkan untuk pembangunan sejumlah depo, termasuk di wilayah Dukuh Atas, bisa diselesaikan pada Maret 2019 mendatang. "Sehingga bulan Juli 2020, diharapkan kita sudah bisa tes GOA-0. Jadi (tes) ini masih menggunakan masinis di Juli 2020," kata Pundjung, di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Kemudian, pada Desember 2020 itu tes GOA-0 Lintas Pelayanan I diharapkan sudah akan selesai, dan progres, serta pelaksanaan tes lainnya bisa terus berjalan hingga sudah bisa masuk ke tahap Operasi GOA-3 pada Maret 2021. “Ini adalah milestone-nya. Sehingga, diharapkan commercial operation gate-nya sudah bisa pada Maret 2021," ujarnya.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operasional LRT memastikan tarif untuk moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek sebesar Rp12 ribu. Angka ini dipatok berdasarkan tarif keekonomian dan subsidi yang rencananya akan diberikan pemerintah.

Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI John Roberto mengatakan tarif LRT sejatinya dibanderol Rp30 ribu jika menghitung berdasarkan tingkat keekonomian. Namun, rencananya pemerintah juga akan mensubsidi tarif LRT dengan besaran Rp18 ribu per tiket. 

Kemudian, tarif LRT juga dihitung berdasarkan survei kemampuan membayar (willingness to pay) masyarakat. Adapun, willingness to pay adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui batas biaya tertinggi yang mau dikeluarkan masyarakat untuk menggunakan satu barang atau jasa tertentu. "Jadi pemerintah itu melihat sebetulnya masyarakat mampu Rp12 ribu, sehingga ditetapkan sejak awal bahwa itu Rp12 ribu," jelas John.

Dengan tarif Rp12 ribu, ia berharap permintaan LRT juga bisa ikut menanjak. Dari kajian yang dilakukannya, tarif sebesar Rp12 ribu diharapkan bisa mendatangkan penumpang 500 ribu orang pada masa-masa puncak (peak hour) selama delapan jam sehari. Dengan menyediakan enam gerbong untuk satu set rangkaian, ia juga yakin LRT bisa mengangkut 750 hingga 1.200 orang dalam sekali perjalanan. 

Kemudian, ada kemungkinan tiket LRT nantinya bisa diintegrasikan dengan Kartu Multi Trip (KMT) bagi commuter line yang disediakan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). "Kami sudah bicarakan dengan KCI tentang hal itu, Pasti bisa, karena kami masih punya waktu kira-kira setahun sebelum LRT beroperasi di Maret 2021," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Institut Transportasi (Instran) Darmaningtyas berharap tarif lRT bisa mencapai Rp10 ribu sekali jalan agar permintaan LRT bisa meningkat. Dengan ini, ia berharap LRT Jabodebek tak bernasib serupa dengan LRT Palembang yang disinyalir sepi karena tarifnya yang mahal. Namun, tarif Rp12 ribu sebetulnya sudah cukup optimal untuk mengangkut masyarakat dari kawasan satelit menuju Jakarta. Ia mencontohkan, sebagian besar penduduk Bekasi menuju Jakarta dengan menggunakan motor yang tentu punya biaya lebih besar dari Rp12 ribu.  Sehingga, penggunaan LRT ini dianggapnya cukup membuat kantong masyarakat aman. "Dan mungkin ke depan, LRT, MRT, dan commuter line ini satu sistem pembayaran saja," tandas dia.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…