Perlu Kajian Matang - HOME Batalkan Divestasi Aset Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Emiten properti dan juga perhotelan, PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) mengurungkan rencana untuk melakukan divestasi atas aset berupa Goodway Hotel Batam dan saham anak usaha yakni PT Warga Tri Manunggal. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Roger Morrsion, Presiden Direktur PT Hotel Mandarine Regency Tbk , pembatalan rencana tersebut lantaran perusahaan perlu waktu untuk mengkaji ulang, melihat kondisi pasar modal dan perekonomian Indonesia saat ini. “Perusahaan juga akan menutup sementara Goodway Hotel Batam dalam rangka renovasi,”ujarnya.

Sekadar mengingatkan, pada tanggal 2 April 2018 lalu HOME telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Nieltha Tama terkait rencana penjualan Goodway Hotel Batam dengan nilai Rp 158 miliar dan penjualan 99,99% saham PT Warga Tri Manunggal dengan nilai Rp 87miliar.  Divestasi yang dimaksud aset berupa Goodway Hotel yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 1 Nagoya, Batam, Indonesia dan memiliki anak usaha bernama PT Warga Tri Manunggal yang memiliki tanah kosong dengan luas kotor 202.626 meter persegi di Jalan Hang Lekiu, Sambau, Nongsa, Batam.

Tahun ini, perusahaan optimis akan membukukan kinerja lebih baik. Oleh karena itu, perusahaan fokuskan diri pada aksi korporasi yang sedang dilakukannya yakni penggalangan dana lewat rights issue. Direktur Keuangan PT Hotel Mandarine Regency Tbk, Ardi Syofyan pernah bilang, pada tahun ini perusahaan masih akan berfokus pada aksi korporasi yang sedang dilakukan. Karenanya, belum ada rencana untuk melakukan ekspansi di tahun ini. "Belum ada rencana ekspansi, kami masih fokus untuk aksi korporasi yang sedang dilakukan," tuturnya.

Dia menyebutkan, perusahaan membidik perolehan dana Rp 2 triliun dalam rights issue,yang penggunaannya masih dalam proses pengambilan keputusan bersama pemegang saham. Namun, dia bilang ada dua rencana yang disiapkan yaitu untuk mengembangkan anak perusahaan dan untuk usaha hotel yang dilakukan perusahaan.

Untuk lini bisnis hotelnya itu, perusahaan sedang dalam proses pengambilan keputusan bersama para pemegang saham, apakah untuk renovasi atau membangun kembali hotel yang berada di Batam. Hal tersebut lantaran hotel yang dimiliki perusahaan sedang tidak beroperasi sejak Agustus karena dinilai sudah tua dan tidak layak beroperasi.

Sedangkan untuk anak usahanya, Ardi bilang akan membangun villa condominium. Oleh sebab itu, dari berbagai rencana tersebut perusahaan akan melihat mana yang lebih menguntungkan untuk dijadikan prioritas. Namun, walaupun begitu dia menekankan untuk usaha perhotelan akan terus dilanjutkan lantaran telah memiliki pasar yang jelas. "Sejelek-jeleknya okupansi, malam Minggu pasti okupansinya 70%,"ujarnya.

Dari dana rights issue itu pula, perseroan ini telah merancang anggaran dana belanja modal sebanyak Rp 500 miliar, hanya saja lagi-lagi belum diputuskan lantaran dana tersebut untuk induk perusahaan sekaligus anak perusahaan.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…