Perlu Memadukan

Perlu Memadukan "Land Banking" Dengan Skema ABCG

NERACA

Semarang - Pakar perumahan Asnawi Manaf memandang perlu memadukan program "Land Banking" (Bank Tanah) dengan skema pembangunan perumahan "Kolaborasi ABCG" (Academic, Business, Community, Government) di seluruh Indonesia sehingga masyarakat berpenghasilan rendah mampu memiliki rumah layak huni.

"Karena selama ini rakyat mampu memenuhi lahan untuk perumahannya secara swadaya, konsep bank tanah ini bisa diterapkan tanpa harus terbebani dengan anggaran yang cukup besar bila pemerintah bisa mengelola keswadayaan yang selama ini ada," kata Dr. Ing. Asnawi Manaf, S.T. di Semarang, Selasa petang (5/2).

Menurut lulusan doktor Universitas Kassel Jerman ini, Pemerintah cukup bekerja mempertemukan secara langsung penjual lahan dengan masyarakat yang sungguh-sungguh sangat membutuhkan lahan untuk perumahan. Akan tetapi, kata Asnawi yang juga anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Undip Semarang, lahan itu telah difasilitasi untuk ditata sesuai dengan kaidah-kaidah ketentuan tata ruang yang berlaku.

Salah satu yang patut disayangkan selama ini, menurut Asnawi, berbagai konsep konsolidasi tanah yang telah disiapkan dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) belum dapat dijalankan secara optimal.

"Akhirnya, lagi-lagi kota-kota kita dibangun oleh para pengembang yang mencari keuntungan dengan menguasai lahan dalam jumlah besar. Sayangnya setelah dikembangkan tidak lagi terjangkau oleh keluarga kurang mampu," kata dia.

Mantan Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Undip ini optimistis ABCG masih bisa menyentuh masyarakat berpenghasilan Desil 2 (Rp1,8 juta per bulan) dan Desil 3 (Rp2,1 juta/bulan), apalagi Desil 4 (Rp2,6 juta/bulan).

Asnawi lantas menjelaskan "Kolaborasi ABCG", yakni suatu pola pembangunan perumahan yang mengolaborasi akademisi (academic), bisnis (business), komunitas (community), dan pemerintah (government).

Masyarakat yang sebelumnya tidak mampu menjangkau rumah layak yang disediakan di pasar perumahan formal, lanjut Asnawi, mereka sekarang sudah ada alternatif memperoleh rumah layak di perumahan berbasis komunitas (Curug Sewu Asri Kendal) dengan mencicil Rp571.00,00 per bulan selama 10 tahun.

Menurut dia, besarnya angsuran rumah itu bergantung pada harga tanah di daerah masing-masing, bahkan bisa lebih rendah jika harga tanahnya lebih murah daripada harga tanah yang di Kabupaten Kendal.

Tidak saja mewujudkan kebutuhan masyarakat akan rumah sendiri, lanjut dia, skema "Kolaborasi ABCG" ini juga ikut mengantarkan Kabupaten Kendal meraih penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)."Alhamdulillah, Kendal meraih Penghargaan PUPR 2018 dengan kategori inovasi penerapan teknologi penyelenggaraan infrastruktur PUPR," kata Asnawi. Mohar/Ant

 

BERITA TERKAIT

Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri

  Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri NERACA  Jakarta - Membuka langkah…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri

  Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri NERACA  Jakarta - Membuka langkah…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…