Kemenag Bekali 140 Agen Antikorupsi

Kemenag Bekali 140 Agen Antikorupsi

NERACA

Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) membekali 140 agen Saya Perempuan Antikorpsi (SPAK) yang merupakan gerakan pencegahan praktik antirasuah dari ranah keluarga Kemenag.

"Sebanyak 140 orang ini merupakan istri dari pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan kaum ibu pimpinan PTKIN," kata plt Inspektur Jenderal Kemenag M Nur Kholis Setiawan di acara Sosialisasi Program Pencegahan Korupsi, Training of Trainer (ToT) "Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)" di Jakarta, Kamis (7/2).

Menurut dia, kalangan perempuan termasuk istri pejabat Kemenag juga memiliki pengaruh untuk mencegah terjadinya korupsi di Kemenag. ToT bertajuk Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga itu dibuka Menag Lukman Hakim Saifuddin.

Nur Kholis mencontohkan, istri yang skeptis terhadap gaji suami yang karyawan Kemenag dapat menjadi faktor penting pencegahan praktik rasuah. Maka dari itu, gerakan SPAK itu selaras dengan upaya menghindari malpraktik pengelolaan pelayanan, utamanya dari sisi manajemen keuangan. Dia mengemukakan pelatihan tersebut menambah jumlah agen antikorupsi di lingkungan Kemenag dari kalangan istri pejabat Kemenag dan pimpinan lembaga di bawah kementerian tersebut.

Nur Kholis mengatakan dengan 140 agen tambahan itu membuat jumlah SPAK di Kemenag menjad 270 orang. Memang jumlah itu tergolong kecil jika dibanding pegawai Kemenag yang memiliki 4.500-an satuan kerja dan 229 ribu lebih pegawai. Kendati jumlahnya belum sebanding dengan karyawan Kemenag, menurut dia, pencegahan korupsi harus terus dilakukan sekecil apapun upayanya.

Tidak kalah penting, dia menyebutkan nilai agama juga harus turut berperan dalam mencegah korupsi."Konvergensikan nilai agama dalam metode pengawasan. Aparatur sipil negara agar bisa menjalankan dengan niat ibadah, maka otomatis menghindarkan hal yang merusak nilai ibadah tersebut," kata dia.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pemberantasan praktik rasuah merupakan ranah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku unsur penegak hukum, sedangkan Kemenag fokus pada aspek pencegahan terjadinya korupsi. Menag memuji gerakan SPAK di Kemenag dan berharap efeknya lebih luas tidak hanya pada kalangan istri pejabat Kemenag tetapi juga pada ASN kementerian.

"Saya bersyukur daengan diselenggarakannya program SPAK. Dan saya menginginkan SPAK di Kementerian Agama tidak hanya Saya Perempuan Anti Korupsi, tapi juga Saya Pejabat Anti Korupsi," tambah dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Kejagung-Kementerian BUMN Rapatkan Pengelolaan "Smelter" Timah Sitaan

NERACA Pangkalpinang - Kejagung bersama Kementerian BUMN akan segera merapatkan pengelolaan aset pada lima smelter (peleburan) timah yang disita penyidik…

KPPU Kanwil I: Harga Beras Berpotensi Bentuk Keseimbangan Baru

NERACA Medan - Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Ridho Pamungkas menyatakan harga beras berpotensi membentuk keseimbangan baru.…

DJKI Kembalikan 1.668 Kerat Gelas Bukti Sengketa Kekayaan Intelektual

NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM mengembalikan barang bukti sengketa kekayaan intelektual berupa 1.668…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Kejagung-Kementerian BUMN Rapatkan Pengelolaan "Smelter" Timah Sitaan

NERACA Pangkalpinang - Kejagung bersama Kementerian BUMN akan segera merapatkan pengelolaan aset pada lima smelter (peleburan) timah yang disita penyidik…

KPPU Kanwil I: Harga Beras Berpotensi Bentuk Keseimbangan Baru

NERACA Medan - Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Ridho Pamungkas menyatakan harga beras berpotensi membentuk keseimbangan baru.…

DJKI Kembalikan 1.668 Kerat Gelas Bukti Sengketa Kekayaan Intelektual

NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM mengembalikan barang bukti sengketa kekayaan intelektual berupa 1.668…