Jaya Ancol Bayar Obligasi Rp 350 Miliar

NERACA

Jakarta – Setelah melunasi pembayaran bunga ke-3 obligasi sebesar Rp12,16 miliar kepada PT Bank Permata Tbk, berikutnya PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bakal melunasi pembayaran obligasi berkelanjutan I Tahap II/2018 seri A sebesar Rp350 miliar. Informasi tersebut disampaikan perusahaan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. 

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, C. Paul Tehusijarana menyampaikan bahwa perseroan telah siap untuk mendanai obligasi yang jatuh tempo pada 23 Mei 2019 tersebut.”Dengan ini kami menyampaikan bahwa perusahaan telah menyiapkan dana sebesar Rp350 miliar untuk pembayaran obligasi,"ujarnya.

Adapun sumber pendanaannya didapat dari deposito yang tersedia, pembayaran dividen dari PT Taman Impian Jaya Ancol dan anak usaha lainnya, obligasi berkelanjutan, serta fasilitas bank dari Bank DKI dan Bank Mandiri. Tahun ini, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15% tahun ini. Untuk mendukung target tersebut, perusahaan menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,1 triliun.

Kata Agung Praptono, Corporate Secretary PJAA, tahun ini perusahaan akan berfokus pada pengembangan kawasan rekreasi sebagai backbone usaha. Adapun dana tersebut kawasan rekreasi yang akan dikembangkan adalah Dunia Fantasi (Dufan), pantai, Atlants Water Adventure (AWA), dan Ocean Dream Samudra (ODS). "Diharapkan dengan begitu mampu mendorong kinerja perseroan di tahun politik dan pasar properti yang belum bergairah," ujarnya.

Untuk belanja modal tahun ini, PJAA masih mempertimbangkan berbagai opsi. Baik dengan utang bank, obligasi, atau skema yang lainnya. Berdasarkan laporan keuangan per September 2018, posisi cash flow PJAA tersebut adalah sebanyak Rp89,79 miliar. Sementara itu, debt to equity ratio (DER) tercatat 106,70% dan current ratio (CRR) atau rasio aset terhadap utang mencapai 88,30%.

Pada periode yang sama, PJAA juga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 6% menjadi Rp924,75 yoy dari sebelumnya Rp871,6 miliar. Begitu pula total laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 1,45% menjadi Rp161,59 miliar yoy dari posisi sebelumnya Rp159,27 miliar.

PJAA adalah emiten perdagangan, investasi dan jasa, serta subsektor wisata, hotel dan restoran yang dikenal dengan kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol.  PJAA masuk pasar modal dan menjadi perusahaan publik pada 2 Juli 2004. Saat ini, saham PJAA dimiliki oleh Pemda DKI 72%, PT Pembangunan Jaya 18,01%, dan masyarakat 9,99%, serta investor individu atas nama Trisna Muliadi 1,71%. 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…