Akulaku Pasang Target Salurkan Kredit Rp29,4 Triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Perusahaan kredit online, Akulaku menargetkan penyaluran kredit di 2019 bisa mencapai Rp29,4 triliun. Nilai tersebut mencapai tiga kali lipat dari penyaluran dana kredit di 2018 yang mencapai Rp9,8 triliun. Tak hanya itu, mereka juga akan meningkatkan jumlah pengguna hingga 45 juta, tiga kali lipat dari total pengguna saat ini. 

Director of Corporare Affairs Akulaku Indonesia, Anggie Setia Ariningsih mengungkapkan, hingga akhir tahun 2018, jumlah pengunduh Akulaku mencapai 15 juta penduduk dari wilayah Jawa, Medan, Palembang, dan Padang. Dari seluruh pengguna itu, ada 10 juta pengguna aktif. "”Di 2019 sendiri, kami menargetkan pertumbuhan penyaluran dana mencapai 300% serta peningkatan pengguna hingga 2-3 kali dengan berbagai inovasi layanan baru di berbagai sektor yang secara bertahap akan kami luncurkan,” ujar Anggie, di Jakarta, Rabu (30/1).

Sejak 2016 hingga akhir 2018, Akulaku menyalurkan kredit dalam kisaran Rp9,8 triliun. Untuk meningkatkan jumlah tersebut hingga Rp29,4 triliun, Akulaku memiliki berbagai sumber dana, mulai dari lender Asetku (fintech P2P yang terintegrasi dengan Akulaku), keuntungan, dan investor. Anggie menjelaskan, pertama ada lender Asetku, dengan target Rp500 triliun per bulan. Lalu, investor terpercaya. "Terakhir, pertumbuhan bisnis karena dana tidak selalu dari suntikan, perkembangan bisnis itu kan menghasilkan keuntungan," ujar Anggie.

Adapun, barang yang paling sering menjadi objek pinjaman di Akulaku berbentuk pembayaran listrik, gawai elektronik, pulsa, hingga alat rumah tangga. Barang yang dikredit itu berharga di kisaran Rp500 ribu hingga Rp5 juta. Profil peminjam didominasi oleh pelaku UMKM dan karyawan yang umumnya berusia 21-45 tahun. Jumlah UMKM yang sudah menerima kredit Akulaku mencapai 120 ribu. "Tapi untuk ke depannya, kami ingin menjangkau semakin banyak kalangan masyarakat di Indonesia agar bisa pakai layanan kami," tutur Anggie lagi.

Berdasarkan keterangan, 98% risk assessment di Akulaku dilakukan menggunakan machine learning dan berbagai risk module untuk melaksanakan risk analysis dan anti-fraud. Sistem ini bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir kesalahan manual, internal fraud dan kesalahan lain yang kerap terjadi di perusahaan pembiayaan konvensional.

Disamping itu, Akulaku juga memperkenalkan bagian dari perusahaannya yang bergerak di bidang Peer-to-Peer Lending (P2P), PT. Pintar Inovasi Digital (Asetku). Perusahaan yang telah mendapatkan tanda terdaftar dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mempertemukan pemberi pinjaman (Lender) dengan peminjam (borrower) terpercaya.

Menurut Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan pengembalian dana pokok dan bunga kepada para pemberi pinjaman selalu mencapai 100%, menjadikan Non-Performing Loan (NPL) perusahaan masih 0,00%. “Sejauh ini pengembalian dana pokok dan bunga kami kepada para pemberi pinjaman selalu 100% dengan rata-rata portfolio per bulan sekitar Rp 50 – 100 miliar rupiah. Di tahun ini, kami menargetkan penyaluran pinjaman hingga Rp 500 miliar setiap bulan,” ucapnya.

Saat ini, kami juga sedang mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas risk management dan kapasitas pendanaan kita. Dalam waktu dekat, kami juga berencana meluncurkan Asetku Syariah dan pinjaman dengan segmen lender dari korporasi/institusi,” jelasnya. Asetku melakukan diversifikasi pendanaan dengan menyebarkan dana pemberi pinjaman kepada peminjam untuk meminimalisasikan risiko pendanaan. Keuntungan untuk pendana adalah bunga tahunan mencapai 20-24%.

 

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…