Sektor Pangan - Pemerintah Tugaskan Bulog Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

NERACA

Jakarta – Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk memaksimalkan penyerapan jagung petani terutama saat memasuki panen puncak guna mengantisipasi jatuhnya harga jagung. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini di Probolinggo terdapat lahan jagung seluas 2.000-3.000 hektare yang siap panen.

Harga jagung petani di wilayah tersebut sebesar Rp4.000 per kilogram. "Harganya Rp4.000 di tingkat petani, nanti mulai masuk panen puncak, ini bisa lebih murah. Sehingga kita melakukan antisipasi dari sekarang," kata Menteri Amran usai menghadiri rakortas di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Amran menjelaskan upaya penyerapan jagung juga dilakukan untuk mengisi stok di gudang Bulog sebagai persiapan saat musim paceklik yang jatuh sekitar bulan Oktober. Pada musim paceklik, tentu produksi jagung berkurang. Dengan adanya stok yang sudah disimpan, diharapkan Bulog tidak perlu mengimpor jagung lagi pada akhir tahun ini.

Kementerian Pertanian pun telah menyiapkan 900.000 unit pengering untuk menjaga kualitas jagung yang dipanen agar tetap kering sesuai dengan kadar air yang ditentukan. "Kita antisipasi dan kita siapkan 'dryer' dari Kementerian Pertanian atas perintah Presiden sebanyak 900.000 unit untuk jagung dan beras tapi kita fokuskan jagung," kata Amran.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang juga menghadiri rakortas tersebut, mengatakan penyerapan jagung mengikuti wilayah yang sudah memasuki masa panen berdasarkan data pemetaan Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik. "Sekarang sudah kita petakan beberapa wilayah termasuk Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Jawa Timur, Jawa Tengah, itu akan kita serap," katanya.

Meski belum ditetapkan tonase jagung yang akan diserap Bulog, ia mengatakan cadangan jagung yang disimpan disesuaikan untuk kebutuhan peternak dan pengusaha pakan. Terkait harga jagung yang diserap Bulog, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan bahwa harga pembelian disesuaikan oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp3.150 per kg untuk jagung dengan kadar air 15 persen. "Sesuai HPP, kalau penyerapan ada persentase berapa persen keringnya, sekitar Rp3.150," kata Enggar.

Budi Waseso mengatakan izin impor jagung sebesar 30.000 ton tidak wajib dijalankan jika kebutuhan tersebut bisa dipenuhi oleh jagung produksi dalam negeri. "Belum pasti harus dilaksanakan. Kalau ternyata bisa dipenuhi dalam negeri, kenapa harus impor," kata Buwas.

Buwas mencatat Bulog mendapat impor jagung 99.000 ton dari total yang dipesan 100.000 ton, yakni sesuai izin impor jagung yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan pada Desember 2018.

Seluruh jagung yang sudah masuk sebesar 99.000 ton tersebut sudah didistribusikan langsung sesuai kebutuhan peternak yang sebelumnya telah diputuskan dalam rakortas. Hal itu karena Bulog tidak memiliki gudang khusus untuk jagung.

Kemudian, sesuai keputusan rakortas awal Januari 2019, Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan izin impor jagung tambahan sebesar 30 ribu ton. Buwas mengakui bahwa persebaran distribusi jagung impor tidak merata. Menurut dia, masalah distribusi ini wajar karena pemerintah memutuskan kuota impor jagung sesuai kebutuhan yang dilaporkan pada rakortas.

"Kita ini mengimpor berdasarkan kebutuhan kelompok peternak yang dilaporkan pada kita, maka kita angkat dalam rakortas. Setelah kita putuskan, ternyata banyak peternak lain yang minta," katanya.

Namun demikian, Buwas menjelaskan bahwa Bulog belum membuka lelang untuk impor jagung tambahan sebesar 30.000 ton. Dengan kondisi lahan jagung Indonesia yang memasuki panen raya mulai Februari, Maret hingga April mendatang, Buwas mempertimbangkan bahwa kebutuhan jagung pakan ternak tersebut bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri. "Kita lihat perkembangannya, ini kan harus dilihat soal panen, kita akan hitung ulang. Kalau nanti ternyata bisa dipenuhi dalam negeri, kita tidak perlu (impor)," kata Buwas.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia akan mengekspor jagung dalam dua bulan mendatang atau saat musim panen puncak pada Maret dan April 2019.

"Jagung kapan lagi ekspor, ini baik pertanyaannya, dua bulan ke depan akan ekspor lagi," kata Menteri Amran usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV di Kompleks MPR/DPR Senayan, Jakarta, disalin dari Antara.

Mentan mengatakan Filipina menjadi negara tujuan ekspor jagung hasil produksi dari dalam negeri. Meski begitu, ia belum bisa menyebutkan rincian total jagung yang akan dikirim. Menurut Amran, rencana ekspor jagung dilakukan untuk menjaga agar harga jagung di tingkat petani tidak jatuh atau anjlok saat musim panen.

Kementan sebelumnya telah menetapkan bahwa harga jagung di tingkat petani tidak boleh berada di bawah harga pokok produksi (HPP), yakni Rp3.150 per kilogram. Oleh karena itu, Mentan mengatakan ekspor jagung akan dilakukan setelah harga jagung di dalam negeri turun di bawah Rp3.000 per kg.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…