Alasan Sakit Kerap Datang saat Berlibur

Ada anekdot bicara bahwa tubuh harus 'menyerah' saat waktu cuti kerja atau kabur sejenak dari rutinitas kerja harian. Kata 'menyerah' pada anekdot itu berarti 'tumbang' alias jatuh sakit. Anekdot itu lumrah terjadi pada kehidupan nyata. Sering kali, waktu yang seyogianya dihabiskan untuk bersenang-senang dan melepas penat, justru malah dihabiskan dengan berbaring terkapar di atas kasur lantaran jatuh sakit. Alhasil, agenda berlibur pun jadi gagal.

Beberapa faktor memengaruhi gagalnya agenda berlibur yang disebabkan oleh sakit. Berikut mengutip Huffington Post, beberapa hal yang jadi penyebab timbulnya penyakit saat momen cuti atau berlibur.

1. Tingkat stres tinggi jelang cuti atau berlibur

Anda mungkin merasa bahagia saat berlibur. Namun, hari-hari menjelang libur bisa jadi malah sebaliknya. Anda harus bekerja dalam waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan beberapa tugas yang akan Anda tinggalkan dalam beberapa hari ke depan untuk cuti kerja. Ujung-ujungnya, hari-hari menjelang liburan terasa begitu melelahkan. "Perilaku itu membuat sistem kekebalan tubuh Anda rusak," ujar Direktur Klinis Heartbeat Health, New York, Amerika Serikat, dr Edo Paz. Sangat penting untuk menjaga rutinitas yang seimbang, bahkan ketika pekerjaan kantor kian menumpuk. Waktu menjelang liburan, sebut Paz, adalah waktu rentan bagi seseorang yang akan berlibur.

2. Serangan panik setelah stres berlebih

Bukan hanya flu, gangguan mental juga bisa menyerang Anda saat berlibur. Hal ini dikenal dengan istilah 'let-down effect' yang biasa terjadi setelah periode stres berlebih. Gangguan mental pada 'let-down effect' ini bisa menjalar pada beberapa penyakit fisik lainnya. US News & World Report melaporkan sejumlah penelitian telah mengaitkan 'let-down effect' dengan rasa stres. Salah satu studi menemukan bahwa seseorang mengalami lebih banyak serangan panik pada akhir pekan. Studi lain yang dilakukan di Taiwan juga menemukan bahwa jumlah pasien rawat inap pada akhir pekan lebih banyak jika dibandingkan pada hari kerja. Cara terbaik untuk mencegah hal tersebut adalah dengan mengendalikan stres semaksimal mungkin. Anda bisa berolahraga, bergaul dengan teman-teman, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi Anda.

3. Bepergian membuat Anda rentan terserang penyakit

Anda melakukan kontak dengan banyak orang, apalagi jika Anda bepergian dengan transportasi massa. Secara tidak langsung, hal itu juga akan membuat Anda lebih banyak melakukan kontak dengan kuman. "Banyak infeksi menular dari tetesan-tetesan kecil orang-orang di sekitar Anda," ujar Paz. Penularan ini lebih sering terjadi di pesawat terbang, di mana ukuran ruang yang lebih kecil dengan sirkulasi udara yang lebih minim. Untuk melindungi diri, pastikan sering mencuci tangan Anda.

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…