Lima BRT Sukabumi Direncanakan April Bisa Beroperasi

Lima BRT Sukabumi Direncanakan April Bisa Beroperasi

NERACA

Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi mendapatkan bantuan hibah lima unit Bus Rapid Transit (BRT) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Rencananya BRT tersebut mulai beroperasi sekitar bulan April mendatang. Sedangkan jalur yang akan dilalui oleh BRT itu akan melewati sepanjang jalan lingkar selatan dari Cibeureum sampai ke Cibolangkaler, Cisaat. Dan akan masuk ke Terminal tipe A dan C Kota Sukabumi.

"BRT ini akan melewati rute yang tidak rawan konflik. Atau tidak bersinggungan dengan trayek-trayek angkutan yang sudah beroperasi saat ini. Makanya kita pilih jalur lingkar selatan yang tidak ada angkutan. Tentu nantinya kita akan bekerja sama juga dengan pemerintah Kabupaten Sukabumi karena sebagian menggunakan wilayah Kabupaten yang dilalui," ujar Kadishub Abdul Rachman yang didampingi oleh Kabid Lalu Lintas dan Angkutan (LLA) Dishub Kota Sukabumi, Imran Whardani, Jumat (18/1).

Saat ini yang sedang dipikirkan lanjut Abdul, alokasi anggaran operasional dan perawatanya, apakah menggunakan APBD atau kerjasamakan dengan pihak Damri."Saat ini tengah kita evaluasi semuanya, termasuk penyediaan halte untuk BRT," jelasnya.

Hasil evaluasi sementara untuk lima BRT, pihaknya memerlukan biaya kurang lebih Rp366 rupiah per kilometer atau sekitar Rp135 juta per bulan. Sedangkan estimasi pendapatan yang dihitung  dengan tarif sebesar 40 persen."Jadi harus dievaluasi lagi apakah akan ada subsidi dari pemerintah atau akan dikerjasamakan dengan pihak BUMN. Atau bisa juga kita bisa carikan dana CSR untuk menutup biaya operasional yang kita butuhkan," jelasnya.

Sementara itu Kabid LLA Imran Whardani mengatakan, BRT saat ini memang masih dalam proses kajian, mulai dari tarif, operasional, waktu pelayanan dan rute. BRT juga membutuhkan halte sebagai penunjang lainya. Sedangkan rencana operasionalnya kata Imran, mulai dari jam 5 subuh sampai jam 8 malam.

"Untuk tarif nanti kita serahkan ke kepala daerah, apakah nanti ada subsidi atau disesuaikan dengan SK tarif angkot untuk umum Rp3 ribu dan Rp2 ribu untuk kalangan pelajar. Meski belum bisa beroperasi, namun BRT sudah beberapa kali dijalankan sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat," pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…