Danai Ekspansi Pembiayaan - Lagi, SMF Terbitkan Obligasi Rp 9 Triliun

NERACA

Jakarta – Bila tidak ada aral melintang, tahun ini PT. Sarana Multigriya Finansial Persero (SMF) berencana menerbitkan surat utang dengan total nilai Rp9 triliun. Dimana hasil dari penerbitan surat utang untuk mendanai ekspansi pembiayaan perseroan. "Yang pertama nanti akan diterbitkan pada Februari 2019, jumlahnya nantilah. Jumlahnya akan sangat tergantung kondisi pasar dan juga nanti peruntukannya," kata Direktur SMF, Heliantopo di Jakarta, kemarin,

Disampaikannya, perseoran akan menerbitkan instrumen utang di pasar keuangan sebanyak empat kali pada tahun ini.Namun, untuk nilai instrumen utang tahap pertama tersebut maupun jenis instrumennya, Heliantopo masih merahasiakannya. Jumlah nilai instrumen utang untuk pendanaan sebesar Rp9 triliun itu naik cukup signifikan dibanding pendanaan dari pasar modal 2018 yang terealisasi sebesar Rp5,5 triliun.

Pada tahun lalu, target penerbitan instrumen utang sebagai pendanaan tidak mencapai dari target di sekitar Rp6 triliun. Hal itu karena kondisi pasar modal yang fluktuatif karena ketidakpastian ekonomi global. Kemungkinan besar, kata Topo, instrumen tersebut berupa obligasi ataupun surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN).

Meskipun nilai instrumen utang yang diterbitkan cukup besar, SMF masih memasang target pertumbuhan penyaluran pembiayaan, sekuritisasi, dan perolehan laba bersih yang moderat di kisaran 5-10% pada ini. Pada 2018, mengingat laporan keuangan SMF belum diaudit, Topo hanya memberikan perkiraan bahwa penyaluran pembiayaan kemungkinan Rp9,8 triliun, sedangkan sekuritisasi sebesar Rp2 triliun.

Jumlah pembiayaan dan sekuritisasi yang tercapai itu, kata Topo, melebihi target SMF sepanjang 2018. Sementara Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, perseroan memang tidak ingin terlalu ambisius memasang target tahun ini karena masih mewaspadai potensinya meningkatnya tekanan perekonomian global terutama di pasar keuangan.

Hal itu juga termasuk strategi pendanaan yang akan diterapkan SMF untuk membiayai penyaluran pembiayaan dan sekuritisasinya. Namun, Ananta meyakini, pendanaan untuk SMF akan mencukupi untuk memenuhi target penyaluran pembiayaan.”Kami tetap yakin dengan (peringkat) AAA dan kita di BUMN di bawah Kemenkeu dan satu-satunya pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia, kami yakin akan dapat waktu dan permintaan yang tepat untuk keluarkan surat utang," ujar Ananta.

Sebelumnya dalam rangka meningkatkan pembiayaan perumahan, perseroan dengan menggandeng kerjasama operasional 14 bank perseroan kembali menyalurkan kredit perumahan rakyat dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP). Disebutkan, target penyaluran kredit dari SMF sebesar Rp2,3 triliun atau 25% dari kredit yang disalurkan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) yang sebesar Rp7,1 triliun tahun ini. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…