Gelar Private Placement - J Resource Asia Bidik Dana Rp 534,49 Miliar

NERACA

Jakarta – Danai eksplorasi untuk menggenjot produksi tambang emas lebih besar lagi, PT J Resource Asia Pasifik Tbk (PSAB) berencana mencari pendanaan di pasar modal lewat aksi korporasi pernerbitan saham baru sebanyak 2,64 miliar saham melalui penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan berencana melakukan private placement dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan yakni 2,64 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 pada harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp202 per saham. Total dana yang akan diperoleh dari private placement sebanyak Rp534,49 miliar atau setara dengan ekuivalen US$36,90 juta. Dana yang dihasilkan dari private placement akan dimasukkan ke dalam kas perseroan, sehingga kas perseroan bertambah menjadi sebesar US$61,74 juta. 

Dana hasil private placement akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan menambah jumlah saham yang beredar, di mana pemanfaatan dana tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan perseroan. Sejalan dengan rencana ini, para pemegang saham perseroan dapat memberikan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang akan diselenggarakan pada Selasa, 26 Februari 2019. 

Direktur J Resources Asia Pasific, William Surnata pernah bilang, target pendapatan pada tahun 2018 tak jauh berbeda dengan pendapatan pada tahun lalu. Dimana pendapatan perusahaan pada tahun 2017 sebesar US$ 219,40 juta. Sementara untuk target pendapatan tahun 2019 tetap di atas US$ 200 juta.

Tercatat sampai September tahun 2018, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 153,90 juta, perolehan ini turun 6,17% ketimbang pendapatan pada periode yang sama tahun  2017 lalu sebesar US$ 78,40 juta.Beban pendapatan juga menurun 2,50% menjadi US$ 76,79 juta pada kuartal III 2018, pada kuartal III 2017 beban pendapatan sebesar US$ 78,40 juta. Perusahaan ini memperoleh laba bruto US$ 77,12 juta turun 9,93% dari perolehan tahun lalu sebanyak US$ 85,63.

PSAB mendapat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk pada kuartal ketiga tahun 2018 US$ 6,97 juta turun 33,75% dari laba bersih tahun lalu US$ 10,52 juta. Selain itu, perseroan juga sudah menjual volume emas sebanyak 119,800 troi ons (troy oz) sepanjang periode Januari hingga September 2018. Dimana target 2018, volume penjualan emas sebanyak 173.000 hingga 174.000 troi ons.

William mengatakan untuk tahun 2019 target volume produksi sebanyak 168.000 troi ons. "Kalau cuaca mendukung perkiraan dapat mencapai produksi 168.000 troi ons. Jangan dilihat ada penurunan produksi, untuk tahun depan kita akan membangun pabrik di Doup, sebagian ada yang kami alokasi di sana," tegasnya.

Sekarang ini produksi emas PSAB berasal dari tambang emas Bakan di Sulawesi Utara, tambang emas Seruyung di Kalimantan Utara dan Tambang Emas Penjom di Malaysia.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…