Menjaga Pertumbuhan Bisnis - Setelah Gojek, BIRD Terbuka Berkolaborasi

NERACA

Jakarta –Menjaga eksistensi PT Blue Bird Tbk (BIRD) ditengah ketatnya persaingan bisnis transportasi onlinel, maka kolaborsai menjadi pilihan yang tidak bisa dihindarkan agar tidak ditinggal konsumen. Berangkat dari hal tersebut, Blue Bird menyatakan masih membuka peluang untuk bekerjasama dengan platform ataupun penyedia aplikasi lain untuk memberikan kemudahan akses ke produk milik BIRD.

Sandy Permadi, Direktur Keuangan PT Blue Bird Tbk mengatakan, pada prinsipnya perseroan akan terbuka untuk melakukan kolaborasi dengan platform lain di luar Gojek.”Saat ini kami sedang review kerjasama kami dengan Gojek yang memang sudah berjalan lebih dari satu tahun. Kami masih proses review untuk rencana ke depannya. Platform lain sudah banyak yang kami approach,” ujar Sandy di Jakarta, kemarin.

Sayang Sandy enggan menyebut pihak yang sedang didekati untuk berkolaborasi. Yang pasti konsep omnichannel BIRD akan terus digalakkan. Jadi kolaborasi akan terus terbuka dengan pihak manapun. Sebelumnya, Blue Bird sudah menjalin kerjasama dengan Gojek yang menghadirkan produk berupa Go Bluebird. Sebagai informasi, Blue Bird berhasil membukukan kenaikan laba bersih per September 2018 setelah menderita penurunan laba di enam bulan pertama tahun ini.

Investor Relations Blue Bird, Michael Tene mengungkapkan, perseroan mampu membukukan kinerja kuartal III/2018 yang meningkat signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya, terdampak dari kenaikan volume kendaraan yang dioperasikan.”Kinerja kami pada kuartal III/2018 membaik karena ada kenaikan organik dari jumlah rata-rata mobil yang beroperasi. Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, memang menurun tipis tapi kalau dibandingkan kuartal II/2018, pendapatan kami naik signifikan,”ujarnya.

Menurutnya, kenaikan rata-rata durasi operasional armada tersebut didukung oleh kenaikan jumlah pengemudi yang bergabung dengan Blue Bird. Michael menyebut keterlibatan perseroan pada sejumlah agenda nasional dan internasional memang mengerek utilisasi perseroan, namun bukan merupakan faktor utama yang mendorong utilisasi armada perseroan.

Berdasarkan riset yang dipublikasikan sejumlah analis, utilisasi emiten dengan sandi BIRD tersebut pada kuartal III/2018 telah mencapai 72%, dibandingkan 67% pada kuartal sebelumnya. Michael menyebut pendapatan secara yoy memang mengalami penurunan, tetapi dibandingkan kuartal II/2018, pendapatan perseroan pada kuartal III/2018 telah meningkat 14%.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, BIRD membukukan pendapatan sebesar Rp3,1 triliun pada periode yang berakhir September 2018, menurun tipis 0,76% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 3,13 triliun. Kendati membukukan penurunan pendapatan, pada periode tersebut perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp334,67 miliar, meningkat 10,77% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 302,12 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…