E-Bookbuilding Rampung Tengah Tahun - Peran BEI Masih Menunggu Arahan OJK

NERACA

Jakarta – Mendorong percepatan modernisasi pelayanan pasar modal di era digital saat ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama lembaga SRO lainnya tengah menyiapkan inovasi layanan baru agar terciptnya layanan yang efektif, efisien, wajar dan transparan. Teranyar layanan yang tengah ditunggu pelaku pasar modal adalah sistem electronic bookbuilding.

Bila tidak ada aral melintang, BEI menargetkan aplikasi dan sistem electronic bookbuilding (EBB) bisa rampung pada pertengahan tahun ini.  “Saat ini kami tunggu Otoritas Jasa Keungan untuk peran kami seperti apa. Mungkin bisa maintenance aplikasi. Tentunya akan ada fungsi pengawasan dari BEI. Pengembangan aplikasi sendiri sudah dilakukan dari 2018,”kata Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, kemarin.

Asal tahu saja, BEI dan self regulatory organization (SRO) lain yakni PT Kustodian Efek Indonesia (KSEI) serta PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didapuk untuk melakukan pengembangan terkait aplikasi dan infrastruktur electronic bookbuilding tersebut. Disampaikannya, BEI bersama SRO lain memang mendapatkan mandat untuk melakukan pengembangan sistem tersebut. Bahkan nantinya BEI pun akan berperan dalam proses bookbuilding.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menunggu kewenangan yang diberikan kepada BEI pada saat aturan tersebut resmi dikeluarkan. Dengan adanya electronic bookbuilding ini, nantinya diharapkan proses bookbuilding dari saham-saham initial public offering (IPO) bisa memiliki persebaran yang lebih baik.

Sebagai informasi, selama ini BEI tidak memiliki kepentingan di pasar premier karena hanya fokus menyediakan platform untuk transaksi saham di pasar sekunder saja. Maka dengan hadirnya e-Bookbuilding, BEI diamantkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyediakan platform untuk transaksi di pasar premier atas nama OJK.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi pernah mengatakan, saat memesan saham, investor bisa menggunakan platform e-book building tersebut. Sehingga, Inarno berharap investor yang memesan saham perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham dapat berasal dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia. "Dan akan lebih transparan. Ini adalah salah satu inisiatif dari kita,” kata Inarno.

Hal senada juga disampaikan Kepala Eksekutif Pasar Modal sekaligus Dewan Komisioner OJK, Hoesen, melalui sistem "electronic book building" diharapkan mendukung transparansi pembentukan harga untuk saham perdana.”Alokasinya akan diatur kepada pooling investor maupun fix investor, sehingga proses penjatahan menjadi lebih transparan dan menciptakan harga perdana yang optimal baik bagi emiten maupun bagi pasar," katanya.

Dia menambahkan, melalui sistem elektronik book building itu juga akan menghindari kolusi antara penjamin emisi dan investor yang dikenalnya saja.”Saat ini, banyak terjadi kalau sahamnya bagus hanya diberi kepada investor yang dikenalnya saja,”jelasnya. Hadirnya aturan sistem electronic book building dimaksudkan dalam rangka memperkuat basis investor ritel.

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…