ICBP Sisakan Dana IPO Rp 417,49 Miliar

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2018 kemarin, emiten makanan dan minuman, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah merealisasikan hampir seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham pada 2010. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Hingga 31 Desember 2018, perseroan telah menggunakan 93,14% dari dana hasil IPO sebesar Rp6,09 triliun. Realisasi penggunaan dana hasil IPO di antaranya untuk pelunasan hutang sebesar Rp4,07 triliun dan belanja modal Rp1,60 triliun. Dengan demikian, sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp417,49 miliar. Sebagai informasi, di kuartal tiga 2018, perseroan membukukan laba naik 14,47% dari sebelumnya Rp 3,04 triliun menjadi Rp 3,48 triliun pada akhir September 2018.

Laba yang tumbuh dua digit ini terjadi di tengah pertumbuhan pendapatan sebesar 7,47% menjadi Rp 29,48 triliun hingga kuartal ketiga tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 27,43 triliun.

Beban pokok penjualan meningkat 5,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 19,88 triliun, rinciannya bahan baku yang digunakan senilai Rp 15,04 triliun dan beban produksi Rp 4,29 triliun. Beban pokok yang naik lebih tipis daripada pendapatan ini menyebabkan margin laba kotor ICBP naik tipis.

Margin laba kotor ICBP pada periode Januari-September 2018 mencapai 32,53%. Margin laba kotor ini naik tipis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 31,46%. Selain itu, laba usaha perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman ini meningkat hingga 19,4% menjadi Rp 4,97 triliun dari sebelumnya Rp 4,16 triliun. "Di tengah tingkat persaingan yang semakin ketat, kami akan terus fokus pada strategi untuk meraih pertumbuhan secara berkelanjutan dan memperkuat posisi pasar kami," kata Anthoni Salim, Direktur Utama dan CEO ICBP.

Berdasarkan segmen penjualan, pendapatan mi insta mengontribusi pendapatan terbesar ICBP, yakni Rp 18,92 triliun atau 64,18% dari total pendapatan. Kontribusi penjualan terbesar kedua adalah produk dairy, yang mencapai Rp 5,83 triliun atau 19,78%.

Segmen makanan ringan mengontribusi 6,78% penjualan ICBP disusul oleh penjualan minuman 4,97%, penyedap makanan 2,18% serta nutrisi dan makanan khusus 2,06%. Sebagai informasi, kegiatan operasional ICBP di dukung oleh lebih dari 50 pabrik di berbagai wilayah Indonesia. Produk-produk ICBP tersebar di 60 lebih negara.

Kemudian PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebagai induk usah membukukan penurunan laba periode berjalan sebesar 13,50%  menjadi Rp 2,82 triliun pada kuartal III-2018. Adapun periode sebelumnya, laba INDF tercatat senilai Rp 3,26 triliun. Penurunan laba terjadi saat pendapatan dan penjualan INDF di sembilan bulan pertama 2018 naik Rp 1,62 triliun menjadi Rp 54,74 triliun. Pencapaian tersebut naik 3,05% dari periode yang sama tahun lalu Rp 53,12 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…