Dukung Pertumbuhan IPO - Lagi, EY Gelar IPO Masterclass Bagi Direksi

NERACA

Jakarta – Dukung pertumbuhan industri pasar modal di dalam negeri, Ernst & Young Indonesia (EY) berkomitmen kuat untuk turut serta terus mendukung pengembangan pasar modal dan meningkatkan jumlah emiten di Indonesia. Salah satunya dengan menyelenggarakan IPO Masterclass dengan tema “Funding Growth Through IPO” yang dilaksanakan selama dua hari pada 15-16 Januari 2019, kegiatan ini merupakan kedua kalinya dilakukan setelah IPO Masterclass sebelumnya yang diselenggarakan pada Juli 2018.

Partner Transaction Advisory Services EY, Sahala Situmorang mengatakan bahwa kali ini peserta Masterclass merupakan perwakilan direksi dan komisaris perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor di Indonesia yang memiliki strategic intention yang sama, yaitu melakukan penawaran umum perdana dan mengakses dana publik dengan menjadi perusahaan terbuka.”Berbagai supporting professions yang hadir disini antara lain investment banks, law firm, dan praktisi lain yang familiar dengan proses IPO untuk memberikan sesi sharing practical dan hal strategis terkait persiapan, pelaksanaan, dan setelah IPO,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, EY juga berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan serupa di masa-masa mendatang, tentu saja dengan terus bekerjasama dengan pihak Bursa Efek Indonesia dan institusi terkait lainnya. “Kami mendapatkan feedback yang luar biasa dari perusahaan-perusahaan partisipan sebelumnya.  Harapan kami adalah dengan kembali diadakannya Masterclass di awal tahun ini dapat memberikan kontribusi positif kepada pasar modal dengan menambah calon-calon emiten di pipeline BEI sekaligus turut mengedukasi perusahaan dan publik luas," jelasnya.

Sebagai informasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sudah ada 45 perusahaan yang siap melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO di tahun 2019. Angka tersebut merupakan jumlah yang berada di pipeline perusahaan penjamin efek (underwriter)."Underwriter kan punya pipeline karena mereka yang grooming, pasti mereka yang lebih tahu," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.

Manajemen BEI menargetkan ada 35 perusahaan mencatatkan namanya sebagai emiten sepanjang tahun 2019. Target tersebut sebenarnya jauh di bawah realisasi tahun 2018 kemarin mencapai 65 perusahaan yang  tercatat, dari target yang hanya 35 perusahaan. Namun, pipeline perusahaan yang ada di perusahaan tercatat saat ini, membawa sedikit angin segar andai kata terwujud. Nyoman mengatakan, belum semua perusahaan penjamin efek ditanyakan oleh tim dari BEI, sehingga bukan tidak mungkin, jumlah yang ada di pipeline lebih banyak dari 45 perusahaan.

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…