Wakil Presiden - Perbedaan dan Toleransi di Indonesia Telah Teruji

Jusuf Kalla

Wakil Presiden

Perbedaan dan Toleransi di Indonesia Telah Teruji

Siem Reap, Kamboja - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, perbedaan budaya, suku bangsa, agama dan ras dan sikap toleran di Indonesia telah teruji menjadi alat untuk mempersatukan masyarakatnya.

"Indonesia adalah negara di mana perbedaan budaya telah diuji dan terbukti mempersatukan. Melalui toleransi dan moderasi, kami berhasil mengembangkan budaya yang sangat kaya, budaya Indonesia yang mencerminkan pencerahan budaya dan agama," kata Wapres.

Pernyataan itu disampaikan JK di hadapan perwakilan negara-negara Asia saat memberi sambutan dalam Gala Dinner peluncuran Dewan Kebudayaan Asia di The Elephant Terrace, Angkor Park, Siem Reap, Kamboja, Selasa malam (15/1).

Sebagai negara dengan lebih dari 300 etnis, 748 bahasa dan enam agama resmi, Indonesia mampu menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat dengan mengedepankan toleransi."Indonesia mengakui perbedaan budaya, sekaligus menekankan pentingnya persatuan sebagai cerminan dari semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu," jelas dia.

Oleh karena itu, Wapres berharap prinsip Bhinneka Tunggal Ika tersebut juga berlaku di kawasan Asia yang memiliki beragam budaya dan karakter bangsa. Dengan diluncurkannya Dewan Kebudayaan Asia atau Asian Cultural Council (ACC), JK berharap kerja sama dan persatuan di antara negara-negara Asia dapat terjaga dan meningkat di masa mendatang.

"Pembentukan ACC ini tentu agar kita juga peduli membicarakan masalah-masalah budaya dan agama supaya ini mempererat hubungan antarnegara Asia, khususnya dengan partai-partai," kata Wapres.

Melalui pendekatan budaya, JK mengatakan, pembangunan Asia akan mengalami peningkatan, khususnya dalam hal penjagaan perdamaian."Fokusnya bagaimana budaya mengikat kita, sehingga timbul peningkatan perdamaian, membangun kembali wilayah Asia ini sebagaimana kemajuannya kembali," ujar Wapres.

“Kebudayaan merupakan hasil usaha keras manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka, sehingga negara-negara di kawasan Asia memiliki kekayaan budaya yang beragam sebagai identitas kekayaan bangsa,” kata dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

Menpan RB - Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal

Abdullah Azwar Anas Menpan RB Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)…

Wakil Ketua MPR RI - Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari…

BERITA LAINNYA DI

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

Menpan RB - Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal

Abdullah Azwar Anas Menpan RB Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)…

Wakil Ketua MPR RI - Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari…