Pengusaha Suriah Jajaki Bangun Pabrik di Indonesia

NERACA

Jakarta – Para pengusaha asal Suriah yang tergabung dalam Arrasyid for Industry and Trade Group menggandeng Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo untuk menjajaki rencana membangun pabrik dan berbisnis di Indonesia.

Para pebisnis Suriah itu menunjukkan ketertarikan berinvestasi di Indonesia saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzi di Kairo, Mesir, demikian keterangan tertulis dari KBRI Kairo yang diterima di Jakarta, disalin dari Antara.

"Kami berencana membangun pabrik di sana (Indonesia)," ujar pebisnis Mohammed Alfarra saat berbincang dengan Dubes Helmy. Alfarra menjelaskan bahwa bisnisnya saat ini berkecimpung dalam pembuatan perlengkapan kamar mandi dengan merek "Clever", dan produk yang dibuat, antara lain keran air dan bathtub.

Tidak hanya di Mesir, produk yang memiliki merek dagang "Clever" itu juga merambah pasar Irak, Armenia, Nigeria dan negara-negara kawasan mediterania dan Timur Tengah. "Kami ingin melakukan ekspansi pasar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia," kata Alfarra.

Dalam kesempatan tersebut, Alfarra mengajak serta Dubes Helmy mengunjungi salah satu showroom dan pabrik pembuatan perlengkapan kamar mandi di Kawasan 6 Oktober, Kairo. Alfarra menjelaskan pihaknya sudah mengamati pasar perlengkapan kamar mandi di Indonesia. Pihaknya meyakini mampu berkompetisi dengan produk-produk yang selama ini sudah beredar di pasar Indonesia. "Sekalipun berorientasi ekspor ke negara tetangga di Asia Tenggara, kami juga harus memastikan ada tempat di pasar domestik Indonesia," ucapnya.

Alfarra menyebutkan bahwa pada pertengahan Oktober 2018 dia telah menyambangi Batam dan Kepulauan Karimun untuk menjajaki kemungkinan pendirian pabrik di sana. Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan BP Batam di Kairo pada awal Oktober tahun lalu. "Kami sudah melihat beberapa lokasi potensial, karena itu kami butuh juga masukan dari Dubes Indonesia di Kairo," kata dia.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Helmy menyambut baik rencana pembuatan pabrik perlengkapan kamar mandi di Indonesia. Menurut Helmy, iklim investasi Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo terus menunjukkan tren positif. "Penilaian lembaga-lembaga internasional yang kredibel menunjukkan rating kemudahan berbisnis di Indonesia terus meningkat," jelasnya.

Lebih lanjut, Dubes Helmy menyarankan agar para pebisnis untuk menjajaki juga peluang kerja sama dengan para mitra lokal di Indonesia. Dengan demikian, barang yang saat ini sudah diproduksi dapat mulai dijajakan di pasar Indonesia. "Sebelum membangun pabrik, ada baiknya untuk diawali hubungan dagang dengan mitra lokal. Jadi, produk-produknya sudah lebih dulu beredar di pasaran," kata Dubes Helmy.

Sementara itu, perusahaan farmasi Indonesia Dexa Group bekerja sama dengan Dynamic Group membidik pasar Kamboja, dengan membentuk sebuah perusahaan bersama bernama "Dynamic Argon Co Ltd".

Perusahaan bersama itu di Hotel Le Royal di Phnom Penh, Kamboja, 9 Januari 2019, demikian keterangan tertulis dari KBRI Phnom Penh yang diterima di Jakarta, disalin dari Antara. Presiden Direktur Dexa Group Ferry Soetikno menyampaikan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi Kamboja yang stabil, sudah saatnya Dexa mengembangkan bisnisnya tidak hanya sebagai produsen tetapi juga sebagai distributor. Hal tersebut untuk menjamin distribusi produk dan menjangkau seluruh wilayah di Kamboja.

Dubes RI untuk Kamboja Sudirman Haseng yang hadir sebagai salah satu panelis dalam acara peluncuran Dynamic Argon berharap kerja sama kemitraan Dexa dan Dynamic dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kerja sama perdagangan bilateral dan dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan bilateral RI-Kamboja pada 2019.

Dynamic Argon juga diharapkan dapat berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan peringatan 60 tahun hubungan bilateral RI-Kamboja yang akan diadakan sepanjang tahun ini. CEO Dynamic Pharma Tom Kimson juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan Dexa diharapkan dapat meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara dan memberikan kontribusi positif di sektor kesehatan Kamboja dengan menyediakan obat-obatan yang berkualitas, aman dan terjangkau.

Dexa telah memasuki pasar Kamboja dengan mengekspor produk farmasi sejak tahun 2000 dengan mitra lokal Dynamic Pharma, salah satu perusahaan distribusi farmasi terbesar yang telah beroperasi 23 tahun di Kamboja.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…