Dinilai sudah tidak lagi produktif, PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) resmi mendivestasi aset perusahaan berupa kapal, yaitu kapal Padma Indah pada Jumat (11/01) akhir pekan lalu. Kapal berjenis floating crane tersebut merupakan aset yang dimiliki oleh entitas anak Arpeni, yaitu PT Buana Jaya Pratama.

Corporate Secretary Arpeni, Ferdy Suwandi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan bahwa penjualan kapal Padma Indah dilakukan setelah mempertimbangkan aspek produktivitas dari floating crane tersebut.“Tidak ada dampak langsung terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan, dan kelangsungan usaha perusahaan, meningat kapal tersebut sudah tidak produktif,” kata Ferdy.

Disampaikannya, nilai divestasi kapal Padma Indah mencapai Rp26,58 miliar yang diperoleh dari PT Tera Logistic Indonesia sebagai pembeli kapal. Sebagai informasi, Arpeni tercatat sudah beberapa kali melakukan divestasi aset dengan menjual kapal milik perusahaan. Pada akhir tahun kemarin, Arpeni telah menjual tiga kapal perusahaan, yaitu kapal Tubanan Indah, kapal TK APOL 2702 dan kapal KM Suralaya.

Pada semester pertama 2018 kemarin, perseroan membukukan pendapatan jasa sebesar Rp300,12 miliar, meningkat 18,5% dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan perseroan pada semester I/2017 (yoy). Pada periode tersebut, perseroan membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp174,55 miliar, membengkak 193,05% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Salah satu biang kerok tingginya kerugian yang diderita perseroan adalah adanya selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan yang diklasifikasikan ke laba rugi, yaitu sebesar minus Rp126,33 miliar.