Akuisisi Triusaha Mitraraharja - Strategi CLEO Pacu Bisnis Minuman Kemasan

NERACA

Jakarta –Kembangkan ekspansi bisnis minuman kemasan, khususnya air mineral, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) terus aktif melakukan akuisisi persahaan. Belum lama ini, perusahaan telah melakukan pembelian aset dan merek dagang milik PT Triusaha Mitraraharja senilai Rp23,212 miliar. Setelah transaksi tersebut, perseroan memiliki merek dagang tambahan seperti Arquel, Super 02 dan Super 01.

Direktur CLEO, Lukas Setio Wongso Wong dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pembelian aset dan merek dagang tersebut terjadi pada tanggal 9 Januari 2019.“Transaksi ini diharapkan meningkatkan kinerja perseroan dan mendorong pertumbuhan pasar perseroan tahun 2019,”ujarnya.

Adapun yang diambil alih adalah mesin, instalasi dan perlengkapan kantor, kendaraan, peralatan IT, low value aset dan prasarana senilai Rp22,5 miliar. Selain itu, CLEO berhak atas persedian barang senilai Rp554,9 juta dan hak atas merek dagang Arquel, Daylio, Super 02, Super 02 Superlife, Super 02 Super Yourlife, Supero, Superi PI, Zorro, Zporto, dan Super 01 senilai total Rp157,6 juta.

Lebih lanjut dijelaskan, transaksi ini bukan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No IX.E.I tentang Transaksi Afiliasi dan Bukan Material sebagaimana diatur oleh regulator pasar modal. Sebagai informasi, tahun ini perusahaan berencana menambah 4 pabrik baru untuk memperbesar penguasaan pasar yang sekarang 5% serta untuk mendukung pertumbuhan pada 2019 yang ditargetkan 40% hingga 60%. Dana operasional untuk 4 pabrik baru sekitar Rp 120 miliar akan dialokasikan dalam belanja modal (capex) 2019.

Direktur Operasional Sariguna Primatirta, Eko Susil pernah bilang, pada tahun kemarin pihaknya sudah menambah 3 pabrik baru, yakni di Kendari (Sulawesi Tenggara), Ngoro (Mojokerto) dan Ungaran (Semarang). Dengan tambahan 3 pabrik ini, sampai akhir tahun 2018 total pabrik yang dimilikinya sebanyak 22 pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 4 miliar liter per tahun.

Menurut Eko, penambahan pabrik baru akan terus dilakukan dan pada 2019 akan ada tambahan lagi 4 pabrik baru, yakni satu line di Singosari dekat Malang, Kediri, Prigen (Pandaan) dan Bali. Khusus pabrik di Bali itu adalah pabrik yang ketiga untuk memenuhi kebutuhan pasar di Bali yang pertumbuhannya sangat pesat.

Dana yang dibutuhkan untuk 4 pabrik pabrik baru itu cukup bervariasi sesuai kapasitas produksinya. Untuk pabrik yang berkapasitas 100 juta liter per tahun, yakni di Singosari, Kediri dan Prigen diperkirakan dana yang dibutuhkan untuk setiap pabrik sebesar Rp 20 miliar, sedang pabrik yang di Bali berkapasitas 500 juta liter per tahun, dananya sekitar Rp 50 miliar. Dana operasional 4 pabrik itu diperkirakan sekitar Rp 110 miliar hingga Rp 120 miliar dan akan dialokasikan dalam capex 2019.”Dengan tambahan 4 pabrik baru itu, kita nanti merupakan pabrik AMDK dengan pabrik paling banyak dan kapasitas produksi kita bertambah menjadi 4,8 miliar liter per tahun," ungkap Eko.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…