Penyaluran KUR 2018 Capai 95,2%

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2018 telah mencapai 95,2 persen, dari target penyaluran yang ditetapkan sebesar Rp123,8 triliun.

Darmin menjelaskan, untuk meningkatkan penyaluran KUR tersebut, salah satu upaya yang telah diambil pemerintah adalah dengan menurunkan level suku bunga. Penurunan level suku bunga hingga tujuh persen tersebut, merupakan arahan Presiden Joko Widodo. "Kinerja penyaluran KUR tersebut telah mencapai 95,2 persen, dari target penyaluran KUR di tahun 2018 sebesar Rp 123,8 Triliun," kata Darmin, dalam keterangan tertulis yang diterima, akhir pekan kemarin.

Darmin pada Kamis (13/12), menyerahkan KUR Pengering Padi di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Dirinya menambahkan, selama ini program KUR telah mengalami perubahan dari sisi regulasi dan skema untuk mempermudah akses pembiayaan bagi sektor-sektor produksi, salah satunya sektor pertanian.

Tercatat, pada 2015-2016, suku bunga yang ditetapkan adalah sebesar 12 persen, kemudian diturunkan ke level single digit sebesar menjadi sembilan persen pada 2017, dan kembali diturunkan menjadi tujuh persen pada 2018. Upaya pemerintah untuk mempercepat penyaluran KUR melalui single digit dinilai cukup berhasil. Sejak suku bunga KUR diturunkan, mulai 1 Januari 2018 hingga 30 November 2018, pemerintah mencatat penyaluran KUR mencapai Rp 117 Trilun kepada 4.396.242 debitur.

Tidak hanya itu, target penyaluran KUR di sektor produksi juga meningkat dari 42,3 persen pada Desember 2017 menjadi 45,6 persen pada November 2018. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan pemerintah hingga penyaluran KUR di sektor produksi mencapai 70 persen dari total penyaluran KUR.

Selain itu, pemerintah juga melakukan perubahan pada sistem informasi program KUR dengan meluncurkan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) pada tahun 2014 guna memberikan kemudahan pengelolaan basis data debitur usaha mikro dan kecil agar akuntabilitas dan ketepatan sasaran KUR tetap terjaga. Dalam pengembangannya kedepan, KUR ini juga diperluas ke beberapa sektor produksi lain, seperti peremajaan sawit, karet, nelayan, dan kerajinan tangan

 

BERITA TERKAIT

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…