Kontrak Anak Usaha Berkurang - Target Bisnis ICON Diproyeksi Terkoreksi

NERACA

Jakarta – Proyeksi lesunya bisnis properti tahun depan, menjadi alasan bagi PT Island Concept Indonesia Tbk (ICON) untuk mematok target bisnis konservatif. Dimana target pendapatan dan laba senilai masing-masing Rp188 miliar dan Rp6 miliar pada 2019 mendatang. Target itu turun dibandingkan proyeksi pendapatan dan laba hingga akhir tahun ini yang diperkirakan masing-masing Rp215 miliar dan Rp18,5 miliar.

Dodi Prawira Amtar, Direktur Utama Island Concepts Indonesia mengatakan bahwa turunnya pendapatan pada tahun depan disebabkan karena adanya pemutusan kontrak anak usaha perseoroan di bidang manajemen fasilitas dengan JLL yang nilainya material, mencapai Rp40 miliar per tahun.”Kotrak diputus karena menghasilkan keuntungan yang sangat tipis dan pembayarannya sangat lambat. Bagi kami risikonya terlalu tinggi sehingga lebih baik diputus untuk keamanan perseroan,” katanya di Jakarta, kemarin.

Dengan diputusnya kontrak tersebut, tahun depan perseroan tinggal menangani 5 kontrak manajemen fasilitas di 5 lokasi berbeda yang ditangani PT Patra Supplies & Services (PSS). PSS juga menangani kontrak catering di remote area yang diperkirakan akan mencapai 18 kontrak tahun depan, dengan 3 di antaranya merupakan kontrak baru. Kontribusi pendapatan PSS tahun depan diperkirakan Rp129 miliar, turun 8% dari tahun ini Rp140 miliar.

Selain itu, dari lini bisnis pengembangan properti yang ditangani anak usaha yakni PT Bhumi Lestari Makmur (BLM) juga diperkirkan akan turun tahun depan, dari Rp71 miliar tahun ini menjadi Rp56 miliar. Ini merupakan proyeksi konservatif perseroan dengan mempertimbangkan kondisi bisnis properti di Bali tahun depan masih akan tetap stagnan.

Tahun depan, BLM akan membangun sekitar 138 unit rumah tapa dan 32 unit properti komersial di lahan seluas 3,2 hektare. Biaya pengembangan diperkirakan sekitar Rp32 miliar dengan perkiraan total pendapatan Rp255 miliar dan margin keuntungan 20%. Namun, proyek ini baru akan dimulai pada Desember 2019.

Selain dari kedua anak perusahaan, ICON sendiri akan mulai melakukan pengembangan Beach Club yang sudah lama tertunda. Menurutnya, kini sudah ada indikasi positif bahwa perseroan akan dapat menuntaskan perizinannya dari pemda tahun depan. Saat ini, perseroan sedang melakukan negosiasi intensif dengan calon investor yang akan mengembangkan proyek tersebut dan yang akan bertindak selaku operatornya. Investor tersebut akan menanggung seluruh biaya investasi yang sekitar Rp40 miliar, sedangkan perseroan bertindak sebagai pemilik lahan.

Nantinya, pembagian keuntungn proyek ini adalah 70% untuk pihak investor dan 30% untuk ICON. Perseroan memperkirakan pembangunan proyek ini bisa dilaksanakan pada awal Oktober 2019 mendatang. Triyono, Direktur Island Concepts Indonesia, mengatakan bahwa proyeksi kinerja keuangan yang disusun perseroan untuk tahun depan memang menunjukkan penurunan kinerja. Namun, hal tersebut disusun dengan asumsi konservatif, sehingga tidak tertutup kemungkinan hasilnya akan lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…