Sekda Kuningan Harapkan Sinergitas Stakeholder Hadapi Curah Hujan Tinggi

Sekda Kuningan Harapkan Sinergitas Stakeholder Hadapi Curah Hujan Tinggi

NERACA

Kuningan – Musim hujan yang intensitasnya mulai tinggi membuat sebagian masyarakat Kabupaten Kuningan cemas, pasalnya musibah longsor mengintai sejumlah daerah dan Pemkab Kuningan harus sigap menyikapinya.

Sekda Kuningan DR. Dian Rachmat Yanuar, yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, berharap ada sinergitas semua stakeholder agar dapat bekerja dengan efektif, dan harus mampu melakukan pemanfaatan sarana dan prasarana dalam menghadapi musim hujan serta antisipasi bencana alam.

“Terima kasih dan apresiasi atas ikhtiar yang sudah dilakukan selama ini kendati ditengah tengah keterbatasan. Sehingga bencana dapat diminamilisir. Semoga dengan keterbatasan tidak menyurutkan untuk melayani masyarakat," ungkapnya dalam rapat dengan Tim Reaksi Cepat, beberapa waktu lalu.

Hal yang penting juga, menurutnya, bagaimana mayarakat memiliki kemandirian dan tanggap terhadap bencana. Meningkatkan kualitas data dan informasi terhadap kondisi cuaca maupun bencan adalah hal yang perlu mendapat perhatian.

Kepala Pelaksana BPBD, Drs. Agus Mauludin, mengatakan untuk menghadapi musim penghujan berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteologi Klimatologi Geogisika BMKG Jatiwangi untuk wilayah III Cirebon bahwa mulai Bulan Desember 2018 hingga Maret 2019 akan terjadi curah hujan yang tinggi dan merata. Untuk siaga darurat mulai 1 Nop hinga 31Mei 2019. 

Ia menyebutkan wilayah Potensi kawasan rawan bencana gerakan tanah dan tanah longsor ada di 15 kecamatan diataranya Kuningan Selatan, diantaranya  Kec. Darma ada sebagian, Selajambe, Subang , Cilebak. Ciwaru, Karangkencan, Ciniru , Hantara , Cibereum , Cibingbin, Garawangi, Luragung.

Kepala Perhutani Kuningan Adm. Tedy Sumarto mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan dalam upaya pencegahan bencana. Kejadian bencana bisa juga karena faktor geologi tanah. Kaitan dengan penebangan pohon tidak sembarangan melainkan atas dasar SOP nya. Pihaknya juga melakukan tindakan tegas jika ada warga yang melakukan penebangan dan pembukaan lahan. Untuk mengawasi lahan seluas 26.000 ha perlu adanya kerjasama. Nung

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…