Pemerintah Perlu Atasi Alih Fungsi Capai Swasembada

 

NERACA

 

Jakarta - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai pemerintah perlu benar-benar mengatasi alih fungsi lahan guna meningkatkan produktivitas pertanian sehingga dapat mencapai swasembada pangan nasional. "Pemerintah perlu fokus pada peningkatan produktivitas lahan untuk mengatasi alih fungsi yang sudah banyak terjadi," kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Arief Nugraha, di Jakarta, Jumat (7/12).

Menurut dia, permasalahan alih fungsi lahan semakin menyulitkan tercapainya swasembada pangan. Namun, lanjutnya, peningkatan produktivitas lahan bisa dilakukan untuk tetap mendukung produktivitas pertanian nasional. Ia menyatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan, pertama adalah pemerintah harus memperhatikan ketersediaan akses irigasi sebagai sumber pengairan dari lahan-lahan pertanian.

"Lahan yang memiliki akses irigasi, biasanya akan cenderung memiliki produktivitas yang lebih tinggi," paparnya. Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginginkan berbagai daerah dapat benar-benar memberdayakan sumber daya airnya secara optimal untuk sektor pertanian, mengingat masih belum maksimalnya daerah melakukan hal itu.

"Jangan biarkan air sampai lautan sebelum dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat," kata Andi Amran Sulaiman dalam lokakarya di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Kamis (29/11). Ia memaparkan Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama antara lain dengan Kementerian Desa juga telah membangun sekitar 30.000 embung di berbagai daerah, tetapi hal tersebut dinilai masih belum cukup.

Untuk itu, ujar dia, berbagai pihak termasuk petani di pedesaan juga harus lebih mengenal dan memberdayakan teknologi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka. Mentan memaparkan bahwa di sejumlah negara maju, yang sumber daya airnya tidak sekaya di Indonesia, tetapi mereka dinilai berhasil mengoptimalkan daur ulang air mereka.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan akan meningkatkan suplai air untuk lahan pertanian di sekitarnya secara lebih merata dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…