NERACA

Jakarta - Apartemen Green Pramuka City selalu membarui sistem proteksi dan antisipasi kebakaran sejalan Peraturan Gubernur Nomor 143 Tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan. “Belum pernah terjadi kebakaran, tetapi karena unit proteksi kebakaran adalah kelengkapan sebuah kompleks apertemen, sehingga kami selalu meng-update secara profesional, baik peralatan, pelatihan, maupun tim fire brigade,” kata Head of Communication Apartemen Green Pramuka City Lusida Sinaga, seperti dikutip dalam keterangannya, kemarin. 

Sejak awal beroperasi tahun 2010, kompleks apartemen sembilan tower yang dihuni sekitar 20.000 warga itu, dilengkapi unit satuan perlindungan kebakaran gedung. Menurut Lusida, setiap ruang di dalam unit apartemen selalu dilengkapi smoke detector, heat detector, dan head sprinkler. Sementara di setiap koridor antarunit tersedia head sprinkler dan tiga tabung pemadam kebakaran ukuran 3,5 kilogram (kg). "Di setiap lantai koridor tersedia tiga hydrant box, tiga selang, alarm, panic bottom break glass, telepon darurat, dan tangga darurat evakuasi," kata dia.

Lusida mengatakan, jika ada asap rokok berlebihan di dalam ruangan, maka smoke detector memberikan sinyal ke master control fire alarm, sehingga alarm berbunyi. "Jika suhu ruang lebih 60 derajat celcius, maka heat detector bereaksi. Apabila suhu ruangan terus menyebar, head sprinkler aktif memancarkan air dalam radius 4 meter," ujar Lusida Sinaga. Selain itu, di setiap lantai dilengkapi 15 head sprinkler dan 15 heat detector, emergency call, dan tangga darurat. “Kemudian dalam satu kompleks termonitor dalam fire command centre selama 24 jam,” kata Lusida.

Di outdoor area dilengkapi hydrant pillar yang terhubung langsung dengan instalasi PDAM juga siamese connection yang akan menghubungkan selang dari truk pemadam kebakaran ke box hydrant. Menurut dia, mayoritas warga apartemen cukup kooperatif, seperti rutin cek peralatan dapur dan tidak merokok dalam ruang. "Security dan customer service pengelolaan juga melakukan pengecekan berkala," ujarnya.

Salah satu kunci apartemen Green Pramuka City yang menempati areal 12.9 hektare (ha) menangani sistem proteksi kebakaran, menurut Lusida, menjaga kepedulian (awareness) warga apartemen melalui training darurat bencana setiap 3-6 bulan sekali. Sementara sejak Desember 2016, apartemen Green Pramuka City dilengkapi pusat perbelanjaan kelas premium termasuk kehadiran supermarket Lotte Mart. Sistem proteksi kebakaran di dalam mal secara umum sama dengan di apartemen.

Sejak berdiri 2 tahun lalu, tim proteksi kebakaran di mal sudah lima kali latihan emergency dan evakuasi darurat bencana, yang melibatkan para pengunjung mal, tenant dan karyawan. "Materi pelatihan pengenalan bahaya kebakaran, teknik pencegahan, mekanisme evakuasi, hingga praktik menggunakan alat-alat pemadan kebakaran ringan," kata Lusida.