NERACA

Jakarta – Lantaran mengalami kenaikan harga saham di luar kewajaran, saham dan waran seri I PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) dan (POLA-W) masuk unusual market activity (UMA)."Sehubungan dengan peningkatan harga saham POLA yang signifikan dan terjadinya transaksi bursa atas waran seri I POLA-W pada hari yang sama atau lebih tinggi dari harga saham induknya, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi aktivitas transaksi yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA)," kata Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Irvan Susandy, Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi efek-efek ini. Oleh karena itu, BEI berharap investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa dan mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. BEI juga berharap para investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham. Investor juga perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbuh di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.

Harga saham POLA melonjak 24,56% ke level tertinggi Rp 1.065 per saham pada Rabu (28/11). Harga saham POLA mencapai level tertinggi sejak IPO pada 16 November atau kurang dari dua pekan lalu. Dalam dua pekan, harga saham emiten multifinance ini melonjak 689% dari harga IPO Rp 135 per saham. Pada perdagangan hari perdana, harga saham POLA melonjak 68,89% ke level Rp 228 per saham.

Sukses mencatatkan saham perdananya di pekan kemarin, PT Pool Advista Finance Tbk menargetkan pendapatan sebesar Rp 87 miliar di 2019. Angka ini lebih tinggi 163% dari proyeksi tahun ini yang ditargetkan Rp 33 miliar. Sementara itu, laba yang dibidik tahun depan sebesar Rp 32 miliar. Kata Direktur Utama PT Pool Advista Finance, Asa Mirzaki, guna meraih target yang telah ditetapkan, perseroan akan fokus ekspansi ke pembiayaan produktif sebesar 70%. Apalagi sektor ini teruji menjaga rasio kredit macet atau non-performing finance (NPF) sebesar 0% per Juli lalu. Sampai periode itu, POLA sudah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp 258 miliar.”Kami fokus ke produktif dan investasi. Berbeda dengan yang lain yang fokus ke konsumen,”ungkapnya.

Sebagai pelengkap kebutuhan nasabah, perseroan juga telah menyalurkan pembiayaan produktif di segmen syariah dengan porsi 10%. Selain itu, perseroan juga menganggarkan belanja modal tahun depan sebesar Rp 20 miliar sampai Rp 28 miliar dengan berfokus pada pengembangan infrastruktur terutama IT. Jumlah ini meningkat 4 miliar dari nilai tahun 2018 yakni Rp 16 miliar.

Sementara Sekretaris Perusahaan dan Direktur Pool Advista Finance, Raden Ari Priyadi menambahkan, belanja modal 2019 akan sedikit lebih besar sebab perseroan membutuhkan penguatan peralatan TI untuk mendukung operasional bisnis perusahaan. Sebelumnya, perseroan memiliki 31 kantor cabang, tetapi kini difokuskan hanya pada kantor pusat. Perseroan masih mempertahankan 3 cabang di Alam Sutra, Tangerang, dan Bandung, serta akan membuka 1 cabang lagi di Medan. Namun, fungsinya hanya untuk pemasaran.