Penyaluran Kredit Pertanian Di Sumbar Minim

 

 

NERACA

 

Padang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penyaluran kredit perbankan kepada sektor pertanian di Sumatera Barat masih minim kendati produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi itu ditopang oleh pertanian. “Hingga September 2018 penyaluran kredit terbesar masih didominasi sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp12,5 triliun atau 26,10 persen,” kata Kepala Kantor OJK Sumbar Darwisman di Padang, Selasa (27/11).

Ia menyebutkan penyaluran kredit untuk sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan di Sumbar hingga September 2018 hanya Rp6,8 triliun atau 14,28 persen. "Seharusnya pertanian yang lebih besar dan ini jadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan," kata dia. Menurutnya, dengan masih rendahnya porsi kredit sektor pertanian di Sumatera Barat memunculkan pertanyaan kira-kira pembiayaannya dari mana.

Ia menyampaikan di Sumbar telah diluncurkan gerakan mandiri pangan hingga penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pertanian. Berdasarkan data yang ada penyaluran KUR di Sumatera Barat pada sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan hingga September 2018 mencapai Rp1,06 triliun dengan baki debet Rp893,6 miliar kepada 30.057 debitur.

Kemudian untuk sektor perikanan mencapai Rp66,01 miliar dengan baki debet Rp55,4 miliar kepada 1.935 debitur. “Untuk KUR, sektor yang paling banyak mendapatkan penyaluran adalah perdagangan besar, eceran, diikuti pertanian, perburuan dan kehutanan,” ujarnya. Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta perbankan memberikan dukungan permodalan pada sektor pertanian yang merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah itu.

Menurutnya, sebagian besar bank di Sumbar masih mengandalkan kredit konsumtif bagi pegawai untuk mencari keuntungan, selain kredit produktif sektor perdagangan baik besar maupun kecil. "Sedangkan untuk sektor pertanian yang juga membutuhkan bantuan permodalan seakan terpinggirkan," kata Irwan. Padahal, lanjut dia, pertanian adalah fokus ekonomi daerah, sesuai kondisi geografis dan demografis Sumbar. Bahkan merupakan penyumbang terbesar bagi PDRB Sumbar, yaitu sekitar 23 persen.

Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi perbankan untuk takut mengucurkan kredit bagi sektor pertanian karena di Sumbar sudah disiapkan skema penjaminan kredit dari Jamkrida. "Jika petani tidak bisa mengangsur, telah ada pihak yang menanggung," kata dia.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…