Kemendag Komitmen Bangun Pasar Percontohan

NERACA

Jakarta – Untuk meningkatkan peran pasar sebagai tempat mata pencaharian masyarakat sekitar, maka diperlukan pelatihan manajemen pengelolaan pasar tradisional, penyusunan model pembangunan dan pengelolaan pasar, peningkatan pengetahuan dan kemampuan pedagang serta memfasilitasi pelaksanaan pos ukur ulang dalam rangka peningkatan tertib ukur guna melindungi konsumen.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki komitmen agar Program Pasar Percontohan dapat berjalan dan terlaksana dengan baik dan menjadi kebanggaan rakyat sekitarnya. Oleh karena itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan akan terus memantau perkembangannya. Revitalisasi pasar percontohan, menurut dia, bukan saja melakukan perbaikan secara fisik, tetapi juga perbaikan manajemen dan pemberdayaan pedagangnya.

“Kami membentuk tim khusus yang memberi masukan, rekomendasi dan pendampingan, misalnya dalam mendesain pasar yang cocok dengan lokasi, adat, budaya, penghasilan dan kekhasan daerah tersebut. Tentu saja keberhasilan konsep dan penerapan program tergantung dari sinergi para pemangku kepentingan di dalamnya,” ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat meresmikan pasar percontohan ketiga, Pasar Pattalasang di Kabupaten Takalar, Kamis (16/2).

Pasar Pattalasang merupakan satu dari 10 pasar percontohan di 10 kabupaten/kota. Pada 2011, Kemendag telah menetapkan alokasi anggaran Tugas Pembantuan untuk pembangunan atau revitalisasi pasar tradisional sebanyak 75 kabupaten/kota.

Pasar Pattalasang dipilih sebagai pasar percontohan karena letaknya yang strategis, memiliki akses ke beberapa wilayah di sekitar Kabupaten Takalar dan berpotensi menjadi pusat distribusi komoditi hasil bumi, laut dan kebutuhan rumah tangga. “Kami telah mengalokasikan dana APBN sebesar Rp10 miliar untuk merevitalisasi Pasar Pattalasang,“ jelas Gita.

Anggaran Rp180,5 Miliar

Pada 2012, Kemendag akan merevitalisasi 20 pasar percontohan. “Tahun ini Kemendag mengalokasikan anggaran sebesar Rp180,5 miliar untuk 20 pasar percontohan baru di 20 kabupaten/kota,” ungkap Gita.

Dalam pelaksanaan revitalisasi, perencanaan tapak dipikirkan dengan baik, misalnya kebutuhan ruang, tata letak, sirkulasi udara, parkir kendaraan, alur pengunjung, tempat sampah pengelolaannya, penghijauan sekitar pasar dan pencahayaan.

Sedangkan untuk bangunan fisik, hal‐hal yang diperhatikan misalnya bangunan kios, los yang bervariasi sesuai dengan komoditas, teras, fasilitas pendukung seperti toilet, gudang, tempat ibadah, kantor pengelola, pos keamanan, sistem infrastruktur pasar, drainase (listrik, saluran air, sirkulasi air, penerangan), serta penanganan sampah.

Saat ini, pasar Pattalasang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 881 orang dengan hari pasar 4 kali dalam seminggu dan PAD per tahun sebesar Rp50,793 juta. “Jika dikembangkan dengan baik, maka pasar akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Gita.

Pasar Pattalasang merupakan pasar percontohan ke‐3 yang diresmikan dari 10 pasar yang telah direvitalisasi pada 2011 dan dikembangkan menjadi pasar percontohan oleh Kemendag. Sebagai pusat kegiatan perekonomian terbesar di Kabupaten Takalar, Pasar Pattalasang mengakomodir 948 pedagang, 23 di antaranya adalah pedagang kios, 236 pedagang los dan 689 pedagang kaki lima (PKL). Salah satu tantangan yang masih harus dibenahi adalah penertiban PKL pada hari pasar sehingga tidak menggangu arus lalu lintas.

Pasar yang menunjukkan kekayaan budaya Kabupaten Takalar ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisawatan yang berkunjung, antara lain tarian dan upacara adat yang tercatat sejarahnya.

Masyarakat setempat mengandalkan hasil pertanian mereka khususnya dari sektor hortikultura sebagai sumber penghasilan utama mereka. Selain pertanian, sektor industri antara lain industri pembersih biji kemiri, pembuatan gula merah, pertenunan godongan, pembuatan perabot rumah tangga dari kayu, anyaman bambu atau daun lontar juga merupakan andalan dari Kabupaten Takalar yang sangat membanggakan.

BERITA TERKAIT

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

Permendag 36/2023 Permudah Impor Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor memberikan kemudahan serta…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

Permendag 36/2023 Permudah Impor Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor memberikan kemudahan serta…