Proses Karantina Produk Hortikultura - Gita : Kita Harus Banyak Belajar Dari Negara Lain

NERACA

Jakarta - Terkait kebijakan pembatasan pintu masuk impor hortikultura, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan hanya bisa melalui tiga pelabuhan dan satu bandara adalah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia. Menurut dia, Indonesia harus belajar banyak dari proses karantina yang dilakukan negara lain.

“Penyikapan ini jangan semata untuk beberapa bulan saja tapi ke depan harus jelas. Dan akhirnya kita mau menjaga kesehatan dan keselamatan kawan-kawan di manapun di Indonesia. Dan, kita harus belajar banyak dari proses karantina yang dilakukan oleh negara-negara lain yang bagus,” jelasnya di Jakarta, Selasa (14/2).

Gita mengungkapkan, adanya  pintu masuk ini bertujuan melindungi masyarakat dari sayuran dan buah-buahan berbahaya. Dia menilai, praktek seperti ini sudah lebih dulu diterapkan oleh negara maju. “Kita enggak mau semangatnya agar ada sayuran dan buah-buahan yang mengandung mikroorganisme yang tidak baik untuk kita semua, dan ini harus dijaga. Negara maju mereka punya sistem karantina yang lebih maju dan canggih dari kita," tambahnya.

Karena, lanjut Gita, beberapa waktu lalu telah ditemukan beberapa produk hortikultura yang melanggar aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Apakah itu terkait SNI (Standar Nasional Indonesia) wajib ataupun regulasi teknis, nah ini harus disikapi,” tambahnya.

Dengan temuan itu maka pemerintah merasa perlu untuk menjaga keselamatan dan keamanan konsumen lokal. Praktek karantina pun sudah dilakukan di banyak negara maju. Bahkan proses karantina negara-negara tersebut lebih canggih ketimbang Indonesia. “Supaya yang 130-140 juta manusia yang di Jawa ini bisa dilindungi dari sisi kesehatan,” ujar Gita.

Dia juga mengatakan, bahwa banyak temukan buah-buahan dan sayuran impor yang tidak mengikuti standar kesehatan nasional. Oleh karena itu, pemerintah akan terus membahas adanya satu pintu masuk impor (Nasional Single Window/NSW) untuk produk buah-buahan dan sayuran ini.

Gita menegaskan akan terus membahas mengenai ini dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah. Padahal, Pemerintah Jawa Timur sudah komplain jika Tanjung Perak dijadikan pintu masuk impor buah dan sayuran.

"Ini kan mereka sudah mengirim rekomendasi terus kita lagi membahas hari ini dan besok dengan seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri termsuk pertanian dan kementerian lainnya pemimpin daerah, bagaimana ini khususnya Jawa Timur sudah komplain," ungkapnya.

Saat ini, bukan hanya karantina tapi juga sudah tercatat kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan pihak bea cukai. Hal ini, menurut Gita diperlukan untuk menjaga risiko masuknya buah-buahan dan sayuran kaleng yang tidak baik untuk kesehatan.

Pada kesempatan itu, Gita Wirjawan menegaskan, dampak diversifikasi ekspor yang dilakukan pemerintah belum dirasakan saat ini. Namun, pada kuartal III atau IV 2012, dampaknya akan dirasakan oleh Indonesia. Hal ini juga terjadi pada tahun lalu. Pertumbuhan ekspor pada 2011 juga baru bisa dirasakan peningkatannya pada kuartal III dan kuartal IV 2011.

Menurut dia, pada kuartal II hingga kuartal III baru bisa dirasakan pertumbuhannya. "Tapi kita juga harus hati-hati, berjaga-jaga dan kita harus benar-benar intensif melakukan diversifikasi ke pasar-pasar baru," kata Gita ketika ditemui di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Selasa (14/2).

Seperti diketahui, pemerintah optimistis bila langkah ekspansi pasar ekspor baru seperti kawasan Afrika dan Amerika Selatan dan Brasil bakal mendongkrak nilai perdagangan Indonesia. Dengan adanya diversifikasi ekspor ini, nilai ekspor tahun depan diperkirakan bisa mencapai US$230 miliar atau naik US$30 miliar dari target tahun ini. "Kami akan fokus pada Februari ke Amerika Selatan dan Afrika. Itu pasar baru," ujar Gita.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…