Kemewahan Rumah di Jakarta Kini Bukan Karena Marmer

NERACA

Jakarta - ​​​​Kemewahan sebuah rumah di Jakarta kini bukan lagi karena dipasangi sesuatu yang tampak mewah seperti marmer, tetapi bangunan dengan ruang hijau di dalamnya.

"Apalagi ruang hijau ada di rumah kita justru itu menjadi poin yang sangat baik. Di kota kan ruang hijau sesuatu yang mahal," kata Arsitek sekaligus pendiri SPOA Architecture Rahmat Indrani.

Dia mengatakan hal itu dalam seminar daring yang digelar Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Provinsi DKI Jakarta, Selasa (19/3).

Menurut Rahmat, dengan memperbanyak ruang hijau di rumah, maka pemilik rumah selain membantu membuat wilayah tinggalnya lestari sekaligus membuat daerah resapan air di sana. Pada akhirnya, area resapan ini membantu untuk mengatasi banjir di kota.

"Bayangkan setiap rumah menyumbangkan ruang hijau buat kota. Area resapan sangat besar sehingga banjir juga bisa teratasi karena setiap rumah menyerap airnya sendiri dan tidak membuang ke saluran kota," kata dia.

Merujuk data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir dan genangan terjadi di tujuh rukun tetangga (RT) dan 21 ruas jalan kawasan Jakarta. Penyebabnya, yakni hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Februari lalu.

Kemudian, tak hanya tentang ruang hijau di rumah, Rahmat juga membahas tentang pentingnya memanfaatkan ruang yang sangat terbatas pada masa kini.

Dia mengatakan, masyarakat terutama yang kini masih merencanakan rumah impian mereka bisa melakukan reorganisasi ruang sehingga bisa mendapatkan ruang yang lebih efisien misalnya dengan menciptakan ruang tanpa sekat.

"Dengan meniadakan sekat ruang, kita bisa membuat bangunan jauh lebih efisien, juga biaya pembuatan dinding bisa ditiadakan," kata dia.

Selain itu, Rahmat juga membahas pentingnya arsitektur atap. Menurut dia, atap yang dibuat panjang dapat membuat bukaan kaca yang lebar sehingga membuat rumah yang semula kecil secara dimensi menjadi lebih luas secara visual.

"Rumah yang secara dimensional kecil tapi dengan bukaan kaca yang lebar, ruang menjadi lebih luas (secara visual)," ujar dia. (Mohar/Ant)

 

BERITA TERKAIT

Cikarang Daerah Penyangga yang Menjadi Nadi Ekonomi

NERACA Jakarta - DKI Jakarta sebagai provinsi terpadat di Indonesia mengharuskan sebagian warganya mencari tempat tinggal di daerah-daerah penyangga demi…

Pengembang Properti Luncurkan Program

NERACA Jakarta - Damai Putra Group, salah satu pengembang properti di Indonesia dan terbesar di koridor timur Jakarta, meluncurkan program…

SMF Salurkan Rp1,5 Miliar untuk 24 Homestay di Desa Nglanggeran

NERACA Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyalurkan pembiayaan untuk pengembangan 24 homestay senilai Rp1,5 miliar di…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Cikarang Daerah Penyangga yang Menjadi Nadi Ekonomi

NERACA Jakarta - DKI Jakarta sebagai provinsi terpadat di Indonesia mengharuskan sebagian warganya mencari tempat tinggal di daerah-daerah penyangga demi…

Pengembang Properti Luncurkan Program

NERACA Jakarta - Damai Putra Group, salah satu pengembang properti di Indonesia dan terbesar di koridor timur Jakarta, meluncurkan program…

SMF Salurkan Rp1,5 Miliar untuk 24 Homestay di Desa Nglanggeran

NERACA Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyalurkan pembiayaan untuk pengembangan 24 homestay senilai Rp1,5 miliar di…